Malang - Dinas Kesehatan Kota Malang, Jawa Timur, menginstruksikan agar warga di daerah itu waspada terhadap penyakit difteri, apalagi cara penularannya juga cukup cepat. "Kami juga tetap lakukan antisipasi dengan menggelar program imunisasi secara gratis bagi anak-anak maupun orang dewasa di seluruh wilayah Kota Malang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Enny Sekar Rengganingati di Malang, Selasa. Menurut dia, stok imunisasi saat ini masih cukup banyak, termasuk obat pencegahan, yakni provilaksis yang berfungsi sebagai obat bagi yang belum tertular difteri, namun tinggal serumah atau sering kontak dengan orang yang sudah terkena difteri. Ia mengemukakan, imunisasi untuk anak usia di bawah lima tahun adalah melalui DPT, tujuh tahun dengan DT danusia di atas tujuh tahun dengan Td, namun untuk Td itu bersifat kasuistis. Saat ini, lanjutnya, di Kota Malang sudah ditemukan adanya 14 kasus difteri selama kurun waktu Januari-Mei, namun seluruhnya bisa ditangani dengan cepat, sehingga tidak sampai ada korban meninggal. Gejala yang sering muncul akibat penyakit difteri di anatranya adalah sakit tenggorokan, demam, sulit bernafas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit serta kondisi badan lemah. "Jika ada warga yang mengalami gejala tersebut, sebaiknya langsung memeriksakan diri agar segera mendapatkan penanganan secepatnya," tegasnya. Sementara itu anggota Komisi D DPRD Kota Malang Sutrisno minta agar sosialisasi dan penyuluhan terkait penyakit difteri tersebut terus ditingkatkan, dengan harapan masyarakat yang belum melakukan imunisasi segera imunisasi di Puskesmas. Hanya saja, katanya, kualitas pelayanan di Puskesmas juga harus ditingkatkan pula . "Layanan yang cepat dan tanggap serta kesiapsiagaan sangat dibutuhkan masyarakat yang memeriksakan diri di Puskesmas, tidak hanya untuk kasus difteri, tapi juga penyakit-penyakit lainnya," tegasnya. Gejala yang sering muncul akibat penyakit difteri di anatranya adalah sakit tenggorokan, demam, sulit bernafas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit serta kondisi badan lemah.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012