Bojonegoro - Sebanyak 58 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bojonegoro, Jatim, akan menandatangani nota kesepahaman dengan Perum Bulog Sub Divre III, dalam pengadaan beras miskin bagi warga di daerah setempat, pada 2012.
"Keterlibatan gapoktan, khususnya untuk menyediakan beras miskin dengan kualitas bagus," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Pemkab Bojonegoro, Iskandar, Sabtu.
Sebab, lanjutnya, gapoktan bisa bisa langsung melakukan pembelian beras baru produksi petani, melalui kelompok tani di wilayahnya masing-masing.
"Beras pembelian gapoktan itu, yang dimanfaatkan untuk jatah beras miskin. Berbeda dengan sebelum ini, kualitas jatah beras miskin warga di Bojonegoro, selalu kurang bagus, kemungkinan bukan produksi lokal," katanya, menjelaskan.
Menurut dia, sesuai nota kesepahaman, gapoktan, harus mampu menyediakan beras 2 ribu ton per bulan. Beras tersebut dibeli bulog sesuai standar kualitas yang ditentukan dengan harga Rp6.600 per kilogram."Pengambilan beras dilakukan ketika beras tersebut, mulai didistribusikan kepada warga penerima jatah beras miskin," jelasnya.
Iskandar optimis, gapoktan yang terlibat di dalam pengadaan beras miskin, akan mampu menyediakan beras yang ditentukan baik dari segi kualitas maupun jumlah. Pertimbangannya, berdasarkan perhitungannya produksi tanaman padi di daerah setempat melimpah, sehingga gapoktan tidak akan kesulitan memperoleh beras.
Ia memperkirakan, setiap gapoktan, akan mampu melakukan pembelian beras sekitar 100 ton per bulan. Dengan demikian, kalau semua gapoktan yang terlibat aktif, bisa tersedia 5.800 ton beras per bulan.
Selain itu, lanjutnya, gapoktan juga bisa melakukan pembelian gabah untuk disetorkan ke bulog dengan harga Rp4.300 per kilogram gabah kering giling (GKG).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar di dalam APBD 2012, yang direncanakan untuk membangun 20 gudang lumbung pangan di wilayah pedesaan, untuk menunjang kegiatan gapoktan. Direncanakan, biaya pembangunan gudang lumbung pangan Rp50 juta per lumbung pangan, dengan ukuran 6 X 8 meter.
"Satu lumbung pangan mampu menampung 20 ton beras," ucapnya.
Ia menambahkan, keterlibatan gapoktan di dalam pengadaan beras dan gabah tersebut, pada April ini sudah mulai berjalan. Sebab, direncanakan penandatanganan nota kesepahaman, dijadwalkan, Senin (16/4). (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012