Surabaya - Kepala Laboratorium Sistem Otomasi Industri FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Dr Muhammad Nur Yunianto ST menyatakan, "roadmap" mobil nasional bertenaga listrik "Putra Petir" akan dibahas mulai pekan depan. "Pekan depan, tim dari empat perguruan tinggi yang ditunjuk pemerintah akan bertemu lagi di Kantor Kemdikbud Jakarta untuk membahas 'roadmap' mobnas listrik itu," kata anggota tim mobnas "Putra Petir" dari ITS Surabaya itu kepada ANTARA di Surabaya, Kamis. Menurut pembimbing mahasiswa ITS yang memproduksi alat penghemat bahan bakar minyak (BBM) "IQUTech-e" itu, perumusan "roadmap" itu akan dibahas dalam dua bulan, kemudian tim akan langsung melakukan "action" untuk mengimplementasikan "roadmap" itu. "Kami juga belum tahu, implementasi itu nantinya seperti apa, apakah cukup empat universitas itu saja atau perlu melibatkan universitas lain, apakah masing-masing anggota tim akan menyiapkan komponen tertentu, ataukah seluruh anggota tim akan menyiapkan bersama di satu tempat," katanya. Namun, katanya, pihaknya optimistis mobnas "Putra Petir" akan dapat diwujudkan pada 2014 dalam bentuk prototipe yang nantinya tinggal dikembangkan dalam tataran produksi secara massal. "Secara teknis, mobnas bertenaga listrik itu dapat kita wujudkan bersama, karena keempat universitas yang ditunjuk itu memang sudah lama melakukan riset soal itu, bahkan kami dari ITS, baik Jurusan Teknik Mesin maupun Teknik Elekro, sudah pernah membuatnya," katanya. Karena itu, kata dosen Jurusan Teknik Mesin FTI ITS Surabaya itu, pembuatan mobnas listrik itu secara teknis hanya tinggal pengembangan, namun masalahnya justru ada pada regulasi dan infrastruktur untuk mobnas yang akan menggunakan listrik 100 persen itu. "Untuk itu, 'roadmap' yang dirancang akan didorong ke arah penyiapan regulasi dan infrastruktur. Misalnya, mobnas listrik itu 'kan perlu 'charge' bila pasokan listriknya habis, karena itu infrastruktur 'charge' mobnas itu harus ada dimana-mana, seperti mal, hotel, dan sebagainya," katanya. Ia menambahkan mobnas listrik itu akan menghemat bahan bakar minyak (BBM) yang akan habis dalam 30 tahun. "Jadi, kita nggak perlu menunggu 30 tahun saat BBM benar-benar habis, tapi kita harus mulai sekarang, apalagi effisiensi mobnas listrik mencapai 80 persen, sedangkan effisiensi mobil berbahan bakar bensin hanya 20 persen," katanya. Empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dilibatkan dalam proyek mobnas berbasis energi listrik adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Sementara itu, ITS berencana menggelar Kuliah Kebangsaan Bung Karno dengan tema "Membangun Kemandirian Teknologi Energi" untuk merespons isu kelangkaan BBM di Gedung Robotika ITS Surabaya pada 31 Maret. "Insya-Allah, Menteri BUMN Dahlan Iskan akan menjadi pembicara utama," kata Humas ITS, Indah S. Kehadiran Menteri Dahlan Iskan juga akan disuguhi unjuk karya unggulan oleh pusat-pusat studi di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS, di antaranya Pusat Sains, Pusat Studi Permukiman dan Lingkungan Hidup, Pusat Energi, Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, serta Pusat Studi Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan Robotika. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012