Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menyatakan mulai mengurangi pengiriman bantuan air bersih ke beberapa daerah di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur lantaran hujan sudah mengguyur sejumlah wilayah.

Kepala Bidang Kedaruratan dan  Logistik BPBD Pasuruan, Dimaz Kris, dalam keterangan yang diterima di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu, menyatakan bahwa pihaknya sudah mulai bersiap untuk menghadapi musim ghujan tahun ini.

"Terhitung sejak 31 Oktober 2024 lalu, status siaga bencana kekeringan sudah dicabut, jadi kami sudah mulai persiapan peralihan dari kemarau panjang menuju musim hujan," terang Dimaz.

Dimaz menjelaskan hanya ada dua kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang masih sangat membutuhkan pasokan air bersih lantaran sumber air yang ada masih kering yaitu Kecamatan Lumbang dan Kecamatan Pasrepan.

Dari dua kecamatan tersebut terdapat total sembilan desa yang masih membutuhkan pasokan air bersih dari pemerintah melalui BPBD.

"Hingga saat ini Lumbang dan Pasrepan dengan total ada sembilan desa di sana yang masih kami prioritaskan untung pengiriman air bersih," sambung Dimaz.

Lebih lanjut Dimaz menjelaskan saat ini pihak BPBD Kabupaten Pasuruan masih dalam proses pendalaman terkait langkah dan strategi yang perlu disiapkan menghadapi musim hujan, yang memiliki potensi menyebabkan peristiwa bencana.

Ia menyatakan pihaknya mulai memetakan daerah rawan banjir dan longsor yang masuk dalam wilayah Kabupaten Pasuruan guna melancarkan proses mitigasi bencana.

Sebagai informasi Pemkab Pasuruan melalui BPBD Kabupaten Pasuruan dan pihak-pihak terkait sebelumnya mengirimkan bantuan ratusan ribu liter air bersih ke berbagai titik di wilayah tersebut selama kurang lebih enam bulan terakhir.

Hal ini dilakukan Pemkab Pasuruan guna mengurangi dampak dari bencana kekeringan ekstrem yang melanda banyak wilayah di Jawa Timur termasuk di Kabupaten Pasuruan.

Pewarta: Fahmi Alfian

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024