BPBD Trenggalek, Jawa Timur mengimbau warganya untuk meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor maupun puting beliung yang diprediksi meningkat seiring datangnya penghujan.

"Waspada dan tingkatkan kesiagaan. Lakukan mitigasi secara benar untuk meminimalkan risiko, dampak serta kerugian yang ditimbulkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono di Trenggalek, Senin.

Imbauan itu aktif disosialisasikan BPBD dengan dibantu jajaran perangkat di tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan.

Menurut Triadi atau Tri, rangkaian bencana banjir dan longsor yang terjadi sporadis pada saat turun hujan dengan intensitas tinggi di hampir seluruh wilayah Trenggalek pada Sabtu (19/10) dan Minggu (20/10) bisa menjadi peringatan bahwa risiko bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut cukup tinggi.

Total ada 18 rumah warga yang tersebar di empat kecamatan mengalami kerusakan akibat longsor.

Selain itu, satu jembatan penghubung desa di wilayah Kecamatan Munjungan juga putus total akibat luapan debit air Sungai Tawing.

"Ini baru awal penghujan. Setelah kemarau cukup panjang, curah hujan yang diprediksi meningkat pada November-Desember bisa saja memicu bencana hidrometeorologi susulan, dan itu harus kita antisipasi dengan melakukan mitigasi secara benar," katanya.

Petugas gabungan telah terjun ke lokasi untuk menanggulangi dampak peristiwa itu, termasuk membersihkan material dampak longsor.

Triadi menyebut sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa dalam peristiwa bencana alam tersebut, namun meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan serta memantau informasi cuaca secara berkala.

"Selalu berhati-hati dan waspada serta memantau informasi cuaca secara berkala," imbaunya.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024