Pemerintah Kota Malang (Pemkot) Malang menerima Resolusi Malang Autism Summit (MAS) 2024 yang memuat 10 poin berisi memperjuangkan kesetaraan anak berkebutuhan khusus, di Malang Creative Center (MCC), Sabtu.

Resolusi tersebut diserahkan oleh Aktivis MAS 2024 Dr Amelia Aziz Daeng Matadjo kepada Asisten bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni. Pemerintah Kota Malang akan melakukan tindak lanjut melalui program dari dinas terkait.

"Kami teruskan 10 poin resolusi ini kepada Pj Wali Kota Malang supaya ditindaklanjuti," kata Ida.

Adapun poin resolusi yang dimaksudkan, yakni meningkatkan program deteksi dan diagnosis dini, mengintegrasikan pelatihan mengenai autisme dalam kurikulum medis, memperluas akses pendidikan khusus, memperluas pelatihan guru tentang autisme, serta  seruan menyeluruh penelitian dan pengembangan autisme.

Kemudian, intervensi dini dalam perawatan, kolaborasi lintas disiplin perawatan holistik, merumuskan kebijakan pemerintah dukungan jangka panjang, meningkatkan kesempatan bekerja, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Ida menambahkan, Resolusi MAS 2024 merupakan langkah untuk memperkuat kesetaraan dalam segala bidang yang ada di Kota Malang. 

"Dengan dididik yang baik, sekarang dia bisa melayani dirinya sendiri, bisa membaca sampai mencuci piring. Padahal sebelumnya tak bisa apa apa," ucapnya.

Sementara itu, Amelia menjelaskan resolusi ini bagian dari upaya perjuangan yang bertujuan menggerakkan masyarakat agar memberikan perhatian lebih kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk penyandang autisme.

"Ini bisa menggerakkan kita semua mulai pemerintah orang tua, masyarakat, dunia pendidikan dan kesehatan membangkitkan kekuatan anak spesial ini," ucapnya.

Clinical Director Penawar Special Learning Centre Malaysia Ruwinah Abdul Karim menambahkan kesetaraan bagi anak autis akan terwujud apabila seluruh masyarakat saling bergandengan tangan.

"Ada hari dimana anak dengan kebutuhan khusus bisa mendapatkan kesempatan sama, dihargai, dan dicintai tanpa syarat," tuturnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024