Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Situbondo, Jawa Timur, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat melaksanakan pengecekan atau skrining ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam upaya deteksi dini kasus HIV/AIDS, Selasa.
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo Rudi Kristiawan mengemukakan bahwa kegiatan skrining terhadap warga binaan itu untuk mendeteksi dini penyebaran virus tuberkulosis (TB) dan HIV/AIDS.
"Ada sebanyak 461 orang warga binaan dilakukan pemeriksaan atau skrining TB mulai registrasi awal ditanya mengenai indikasi penyebaran virus dan gejala TB lalu dilanjutkan pemeriksaan sampel dahak," ujarnya di Situbondo, Selasa.
Sedangkan dalam pemeriksaan HIV/AIDS, lanjut Rudi, dilaksanakan pemeriksaan sampel darah dan konseling HIV oleh petugas kesehatan.
Menurut Rudi, selain skrining kesehatan petugas kesehatan juga memberikan edukasi mengenai pentingnya kesehatan dan cara mencegah penyebaran penyakit kepada warga binaan.
Mereka diberikan informasi mengenai tanda dan gejala TB dan HIV serta pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan.
Seperti langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak fisik juga ditekankan dalam edukasi ini.
"Kami harap dengan adanya kegiatan skrining kesehatan dan edukasi ini, kesehatan warga binaan dapat terjaga dengan baik," ujar Rudi Kristiawan.
Skrining kesehatan warga binaan ini juga diharapkan berkontribusi dalam mencegah penyebaran penyakit menular ke masyarakat setelah mereka para narapidana bebas dari tahanan dan kembali ke lingkungan sosial.
"Apabila memang ada yang positif kami akan kerja sama dengan pihak dinas terkait, dan bila perlu kami akan suplai obat dari luar, sehingga risiko menular penyakit tidak berdampak ke warga binaan lainnya," kata Rudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo Rudi Kristiawan mengemukakan bahwa kegiatan skrining terhadap warga binaan itu untuk mendeteksi dini penyebaran virus tuberkulosis (TB) dan HIV/AIDS.
"Ada sebanyak 461 orang warga binaan dilakukan pemeriksaan atau skrining TB mulai registrasi awal ditanya mengenai indikasi penyebaran virus dan gejala TB lalu dilanjutkan pemeriksaan sampel dahak," ujarnya di Situbondo, Selasa.
Sedangkan dalam pemeriksaan HIV/AIDS, lanjut Rudi, dilaksanakan pemeriksaan sampel darah dan konseling HIV oleh petugas kesehatan.
Menurut Rudi, selain skrining kesehatan petugas kesehatan juga memberikan edukasi mengenai pentingnya kesehatan dan cara mencegah penyebaran penyakit kepada warga binaan.
Mereka diberikan informasi mengenai tanda dan gejala TB dan HIV serta pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan.
Seperti langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak fisik juga ditekankan dalam edukasi ini.
"Kami harap dengan adanya kegiatan skrining kesehatan dan edukasi ini, kesehatan warga binaan dapat terjaga dengan baik," ujar Rudi Kristiawan.
Skrining kesehatan warga binaan ini juga diharapkan berkontribusi dalam mencegah penyebaran penyakit menular ke masyarakat setelah mereka para narapidana bebas dari tahanan dan kembali ke lingkungan sosial.
"Apabila memang ada yang positif kami akan kerja sama dengan pihak dinas terkait, dan bila perlu kami akan suplai obat dari luar, sehingga risiko menular penyakit tidak berdampak ke warga binaan lainnya," kata Rudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024