Dinas Kesehatan Kota Kediri dan Kementerian Agama setempat mendampingi kegiatan pos kesehatan pesantren (Poskestren) di pondok pesantren di bawah naungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kediri, sehingga pesantren bisa melakukan pengawalan kesehatan terutama bagi warga di pesantren tersebut.

"Kami lakukan orientasi dan berharap kegiatan yang dilaksanakan di pesantren ini terkait dengan pos kesehatan pesantren sehingga masyarakat di lingkungan pesantren jadi lebih sehat," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan Dinas Kesehatan Kota Kediri Emi Widiastuti saat edukasi di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin, Lingkungan Kresek, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.

Ia mengatakan pendampingan dan orientasi dilakukan agar tim yang bertugas di pos kesehatan pesantren memahami yang harus dilakukan, misalnya saat ada yang sakit, hingga turut serta menjaga lingkungannya agar sehat. Dengan itu, turut serta menciptakan pondok pesantren menjadi lebih sehat.

Pesantren, kata dia, juga bisa melakukan pemetaan kegiatan warga di area pesantren, misalnya yang sakit berapa, yang sehat berapa. Kalau sakit, untuk awal bisa diketahui sakitnya apa, kemudian lingkungannya kurang bersih atau seperti apa.

"Kami sudah lakukan pembekalan ke petugas poskestren. Saat ini, dilakukan penguatan untuk kader yang sudah dilakukan pembinaan, apakah betul terlaksana dengan baik dan berkelanjutan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kota Kediri Ahmad Rofiudin Faruq juga mengapresiasi pesantren yang sudah mempunyai poskestren. Di Kota Kediri, sudah ada 55 pondok pesantren yang telah memiliki izin operasional sesuai Undang-undang, sehingga adanya poskestren juga penting.

Pihaknya juga mendukung edukasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kediri. Poskestren juga bagian dari unsur pondok yakni pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat.

"Poskestren ini bagian dari unsur pondok. Dengan adanya kegiatan dari dinkes, kami berharap santri tidak hanya punya pengetahuan pendidikan Islam, tidak hanya menelaah kitab yang selama ini sudah terlaksana baik, tapi diharapkan bisa menerima pengetahuan dan bisa disampaikan ke masyarakat sehingga santri yang selama ini ikut pendidikan di pesantren bisa mendidik dirinya untuk sehat jasmani, rohani dan memiliki pengetahuan yang bagus tentang kesehatan," kata dia.

Ia juga berharap nantinya ilmu itu bisa sebagai bekal terjun ke masyarakat setelah lulus dari pesantren. Pendidikan yang diperoleh bisa diberikan ke masyarakat secara luas.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto mengatakan agenda orientasi pendampingan poskestren ini merupakan kegiatan yang positif, apalagi saati ini bulan Agustus sehingga juga menjadi rangkaian dalam memperingati HUT ke-79 RI di area pesantren.

"Sebagai bentuk rasa syukur kami mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif salah satunya orientasi pendampingan poskestren. Ini nanti tidak berhenti di sini, outputnya di lapangan, pengawalan pendampingan dari teman-teman dinkes dan kemenag serta puskesmas terdekat. Teman-teman di poskestren tahu standar operasinya, ketika ada yang sakit harus bagaimana," kata dia.

Dalam kegiatan ini, diikuti santri yang dari perwakilan tiga pondok pesantren yang bertugas di poskestren dan pendampingnya yakni Pondok Pesantren (PP) LDII Nurul Huda Al Mansyurin, PP LDII Al Hasun dan PP LII Nurul Hakim Al Fattach, perwakilan dari Dinkes Kota Kediri, Kemenag Kota Kediri dan tamu undangan lainnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024