![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://jatim.antaranews.com/berita/807811/disdukcapil-madiun-jemput-bola-rekam-ktp-pemilih-pemula-di-sekolah&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/08/05/smk-5.jpeg&description=Disdukcapil Madiun "jemput bola" rekam KTP pemilih pemula di sekolah){kind=link}
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Madiun, Jawa Timur "jemput bola" untuk melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) para pemilih pemula dengan keliling sekolah sebagai persiapan pelaksanaan Pilkada 2024.
"Untuk jumlah total sasaran anak sekolah ada sekitar 1.298 orang. Sudah kita petakan di sekolah mana saja," ujar Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Dukcapil Kota Madiun Pujo Suprantio di Madiun, Senin.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah lebih dulu mengumpulkan perwakilan sekolah-sekolah untuk mendata sasaran tersebut. Pihak sekolah diminta menghimpun data peserta didiknya yang telah berusia 17 tahun dan potensi 17 tahun namun belum melakukan perekaman KTP elektronik.
Data tersebut kemudian dicocokkan dengan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang didapat dari KPU.
"Data kependudukan itu terus berubah. Mungkin sudah ada yang pindah dan lain sebagainya. Makanya perlu kita cek lagi dengan data yang dihimpun dari pihak sekolah," katanya.
Pujo menyebut untuk layanan jemput bola ini hanya melakukan perekaman. Sementara cetak fisik KTP bisa dilakukan di kantor Dukcapil Kota Madiun saat sudah berulang tahun ke 17 bagi yang saat perekaman masih 16 tahun. Pujo menyebut setidaknya ada 13 sekolah yang sudah dijadwalkan untuk layanan jemput bola tersebut hingga September mendatang.
"Untuk jadwal sudah kita sampaikan ke sekolah masing-masing. Jadwal kami sampaikan lebih dulu agar siswa bersiap. Sebab, ada yang kemudian menolak karena alasan belum bersolek dan lain sebagainya," katanya.
Selain layanan jemput bola, perekaman juga bisa dilakukan di kantor Dukcapil Kota Madiun. Layanan tidak hanya di hari kerja. Tetapi bisa di hari Sabtu atau Minggu. Layanan di Dukcapil tetap buka setengah hari di akhir pekan dan hari libur.
"Yang tidak mau pada waktu jemput bola di sekolah bisa datang ke kantor. Ini penting, karena perekaman KTP tidak hanya untuk persiapan pilkada, namun juga berkaitan dengan pelayanan lain ke depan. Seperti kuliah, bekerja, dan sebagainya," katanya.
Ia menambahkan layanan jemput bola perekaman KTP pemilih pemula di sekolah, sebelumnya telah beberapa kali dilakukan dinas setempat. Salah satunya sebagai persiapan untuk pelaksanaan Pemilu 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Untuk jumlah total sasaran anak sekolah ada sekitar 1.298 orang. Sudah kita petakan di sekolah mana saja," ujar Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Dukcapil Kota Madiun Pujo Suprantio di Madiun, Senin.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah lebih dulu mengumpulkan perwakilan sekolah-sekolah untuk mendata sasaran tersebut. Pihak sekolah diminta menghimpun data peserta didiknya yang telah berusia 17 tahun dan potensi 17 tahun namun belum melakukan perekaman KTP elektronik.
Data tersebut kemudian dicocokkan dengan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang didapat dari KPU.
"Data kependudukan itu terus berubah. Mungkin sudah ada yang pindah dan lain sebagainya. Makanya perlu kita cek lagi dengan data yang dihimpun dari pihak sekolah," katanya.
Pujo menyebut untuk layanan jemput bola ini hanya melakukan perekaman. Sementara cetak fisik KTP bisa dilakukan di kantor Dukcapil Kota Madiun saat sudah berulang tahun ke 17 bagi yang saat perekaman masih 16 tahun. Pujo menyebut setidaknya ada 13 sekolah yang sudah dijadwalkan untuk layanan jemput bola tersebut hingga September mendatang.
"Untuk jadwal sudah kita sampaikan ke sekolah masing-masing. Jadwal kami sampaikan lebih dulu agar siswa bersiap. Sebab, ada yang kemudian menolak karena alasan belum bersolek dan lain sebagainya," katanya.
Selain layanan jemput bola, perekaman juga bisa dilakukan di kantor Dukcapil Kota Madiun. Layanan tidak hanya di hari kerja. Tetapi bisa di hari Sabtu atau Minggu. Layanan di Dukcapil tetap buka setengah hari di akhir pekan dan hari libur.
"Yang tidak mau pada waktu jemput bola di sekolah bisa datang ke kantor. Ini penting, karena perekaman KTP tidak hanya untuk persiapan pilkada, namun juga berkaitan dengan pelayanan lain ke depan. Seperti kuliah, bekerja, dan sebagainya," katanya.
Ia menambahkan layanan jemput bola perekaman KTP pemilih pemula di sekolah, sebelumnya telah beberapa kali dilakukan dinas setempat. Salah satunya sebagai persiapan untuk pelaksanaan Pemilu 2024.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024