Bojonegoro - Sekretaris Komisi B DPRD Bojonegoro, Jatim, Mitroatin, menyatakan, para petani sawah tadah hujan di sejumlah desa di Kecamatan Tambakrejo, Ngraho dan sekitarnya, kesulitan mendapatkan pupuk Urea, sejak dua pekan terakhir.
"Dari hasil pengecekan kami, sebenarnya stok pupuk Urea di gudang Petro Kimia di Bojonegoro masih ada, namun tidak didistribusikan, " katanya, Kamis.
Ia menjelaskan, dengan tidak didistribusikannya pupuk Urea itu, stok pupuk Urea di sejumlah kios yang ada di daerah Tambakrejo dan sekitarnya, kosong."Selama ini, kebiasaan petani baru mencari pupuk ketika masuk musim tanam. Tidak mungkin petani menyimpan pupuk, jauh hari sebelum musim tanam, " jelasnya.
Politisi dari Partai Golkar itu, mengaku, banyak menerima keluhan langsung kelompok tani dari berbagai daerah terutama di wilayah barat yang areal sawahnya tadah hujan. Sebab, para petani di wilayah setempat, sangat membutuhkan pupuk Urea, untuk memupuk tanaman padinya.
Menjawab pertanyaan, ia menyatakan, tidak tahu pasti, berapa jumlah kebutuhan pupuk Urea di Bojonegoro, pada musim tanam 2012 ini. Rencananya, DPRD akan memanggil perwakilan PT Petrokimia, pada 16 Januari, untuk dimintai klarifikasi atas terjadinya kelangkaan pupuk Urea di wilayah barat itu.
"Kita meminta terjadinya kelangkaan pupuk Urea di Bojonegoro, tidak berlarut-larut, " ucapnya.
Secara terpisah, seorang pemilik kios pupuk di Desa Tanjung, Kecamatan Tambakrejo, Luluk menyatakan, stok pupuk Urea di kiosnya sudah kosong sejak akhir Desember 2011. Para petani di daerah setempat, sangat membutuhkan pupuk Urea, untuk pemupukan kedua tanaman padinya yang rata-rata berusia sekitar 20 hari.
"Karena di daerah kami pupuk Urea langka, para petani terpaksa mencari pupuk Urea di luar Kecamatan Tambakrejo, , " katanya mengungkapkan.
Informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan, harga pupuk Urea sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah mencapai Rp90 ribu/sak. Akibat terjadi kelangkaan pupuk di wilayah Tambakrejo dan sekitarnya, para petani sejumlah desa di Kecamatan Tambakrejo dan sekitarnya, bisa mendapatkan pupuk Urea, dari luar, hingga Jateng, dengan harga Rp105 ribu/sak.
"Kalau HET Urea Rp90 ribu per sak, normalnya paling tidak harga pupuk Urea di wilayah pedesaan ada tambahan Rp8 ribu/sak, karena untuk tambahan biaya angkutan, tenaga kerja, juga yang lainnya, " kata seorang pedagang pupuk di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Lukiswati menambahkan. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012