Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya A.H Thony mendorong pemerintah kota (pemkot) setempat merealisasikan pembangunan replika Jembatan Petekan sebagai upaya pelestarian sejarah bagi masyarakat.

"Kami sudah berdiskusi dengan wali kota dan sudah setuju dibangun kembali replika Jembatan Petekan di Kalimas. Ini memberikan suatu fasilitas bagi semua pihak untuk membayangkan peradaban di masa lalu," kata Thony di Surabaya, Kamis.

Thony menyatakan Pemkot Surabaya sudah menjadwalkan pembangunan replika Jembatan Petekan. Diharapkan langkah itu bisa terealisasi sesuai jadwal.

"Alhamdulillah pak wali kota dan jajaran pemkot tahun depan akan bangun replika jembatannya. Penentuan titik biar dikaji dulu," ujar dia.

Replikasi Jembatan Petekan dibutuhkan sebagai wadah edukasi bagi masyarakat tentang evolusi sarana transportasi tempo dulu yang perlu diperhatikan.

Dia menjelaskan jembatan tersebut merupakan fasilitas canggih dibangun pemerintah kolonial mempertimbangkan koneksivitas dua daratan yang dipisahkan aliran Sungai Kalimas dan memberikan kenyaman bagi jalur transportasi darat dan air.

Jembatan Petekan merupakan fasilitas penghubung antara daerah pesisir menuju pusat kota. Bentang tengahnya bisa diangkat untuk memberikan akses melintas kapal.

Sementara untuk transportasi darat baru bisa melanjutkan perjalan ketika bentang tengah tersebut kembali diturunkan.

"Di zaman itu sudah dipikirkan menghadapi tantangan menyambungkan antara daratan yang dipisahkan sungai, kemudian pemerintah kolonial memikirkan terbentuknya koneksi dengan ini (Jembatan Petekan)," ucapnya.

Karena itu, pembangunan replika Jembetan Petekan disebutnya harus memiliki kajian terhadap fungsi dan lokasinya, sehingga bisa berdampak perekonomian bagi masyarakat. 

"Harus memikirkan juga pembangunan oleh pemkot bisa diterjemahkan lebih lanjut supaya ada multiplayer efect (efek berganda)," tuturnya.

Apalagi, saat ini, Kota Surabaya memiliki Kota Lama yang meliputi beberapa zona, seperti Eropa, Pecinan, dan Arab yang dilalui aliran Sungai Kalimas.

"Masyarakat yang ingin menangkap peluang dari hidupnya wisata Kota Lama dari sektor wisata air bisa berkoordinasi dengan pemkot dan Jasa Tirta terkait pemanfaatan fungsi sungai agar tidak muncul polemik di kemudian hari," katanya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024