Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyediakan tempat atau ruang ekspresi seni bagi para pelajar melalui Festival Padhang Ulanan yang digelar setiap satu bulan sekali.
Setiap bulannya, ratusan pelajar unjuk kebolehan menampilkan talenta seninya bergiliran di panggung terbuka yang digelar bergiliran di tiap kecamatan.
"Festival Padhang Ulanan juga menjadi sarana transfer pengetahuan dan investasi budaya pada generasi muda. Saya yakin, di antara ratusan siswa yang terlibat di event ini pasti akan ada siswa yang nantinya tertarik untuk menekuni seni dan budaya daerah," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka Festival Padhang Ulanan digelar di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Sabtu.
Ratusan pelajar mulai Paud hingga SMA dari sekolah negeri, swasta, hingga sekolah berbasis komunitas agama dari berbagai wilayah di Kecamatan Genteng berkolaborasi menampilkan beragam atraksi seni dan budaya.
Mulai dari tari Gandrung, Tari Jaran Goyang dan pertunjukan Seblang Lukinto, dan juga ada Pantomim, jaranan dan lainnya.
Ipuk Fiestiandani menyampaikan Festival Padhang Ulanan bukan sekadar ajang unjuk kebolehan, melainkan juga sarana edukasi dan investasi untuk menanamkan kecintaan budaya Banyuwangi kepada generasi muda.
Selain menjadi sarana edukasi, ini juga sekaligus menjadi panggung bagi pelajar daerah untuk menampilkan minat dan bakatnya serta menjadi wadah untuk mengasah jiwa inklusi yang bersahabat dengan keragaman.
"Di sini mereka akan bertemu hingga berkolaborasi dengan teman-teman sebaya dari beragam ras, suku dan agama yang ada di Banyuwangi," kata Bupati Ipuk.
Bupati menambahkan, pemerintah daerah setempat terus memfasilitasi dan menyediakan wadah bagi pelajar untuk mengekspresikan dan mengasah talentanya.
"Mereka yang suka olahraga kami gelar banyak event olahraga, seperti kejuaraan tenis, anggar, sepeda, dan lainnya. Yang suka gaming, kami ada e-sport kompetisi, termasuk seni, kami banyak event seperti BEC, Gandrung Sewu, festival band pelajar," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Setiap bulannya, ratusan pelajar unjuk kebolehan menampilkan talenta seninya bergiliran di panggung terbuka yang digelar bergiliran di tiap kecamatan.
"Festival Padhang Ulanan juga menjadi sarana transfer pengetahuan dan investasi budaya pada generasi muda. Saya yakin, di antara ratusan siswa yang terlibat di event ini pasti akan ada siswa yang nantinya tertarik untuk menekuni seni dan budaya daerah," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka Festival Padhang Ulanan digelar di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Sabtu.
Ratusan pelajar mulai Paud hingga SMA dari sekolah negeri, swasta, hingga sekolah berbasis komunitas agama dari berbagai wilayah di Kecamatan Genteng berkolaborasi menampilkan beragam atraksi seni dan budaya.
Mulai dari tari Gandrung, Tari Jaran Goyang dan pertunjukan Seblang Lukinto, dan juga ada Pantomim, jaranan dan lainnya.
Ipuk Fiestiandani menyampaikan Festival Padhang Ulanan bukan sekadar ajang unjuk kebolehan, melainkan juga sarana edukasi dan investasi untuk menanamkan kecintaan budaya Banyuwangi kepada generasi muda.
Selain menjadi sarana edukasi, ini juga sekaligus menjadi panggung bagi pelajar daerah untuk menampilkan minat dan bakatnya serta menjadi wadah untuk mengasah jiwa inklusi yang bersahabat dengan keragaman.
"Di sini mereka akan bertemu hingga berkolaborasi dengan teman-teman sebaya dari beragam ras, suku dan agama yang ada di Banyuwangi," kata Bupati Ipuk.
Bupati menambahkan, pemerintah daerah setempat terus memfasilitasi dan menyediakan wadah bagi pelajar untuk mengekspresikan dan mengasah talentanya.
"Mereka yang suka olahraga kami gelar banyak event olahraga, seperti kejuaraan tenis, anggar, sepeda, dan lainnya. Yang suka gaming, kami ada e-sport kompetisi, termasuk seni, kami banyak event seperti BEC, Gandrung Sewu, festival band pelajar," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024