Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengebut pengerjaan proyek penanganan banjir berupa perbaikan saluran air dan jalan di wilayah perkampungan yang saat ini masih tersisa 25 persen.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Sabtu mengatakan bahwa seluruh proyek tersebut harus rampung, sebelum musim hujan.
"Insya Allah ketika hujan di November-Desember banjir atau genangan bisa teratasi," kata Eri.
Perbaikan saluran ini merupakan bagian dari kerja sistematis Pemkot Surabaya dalam mengatasi banjir atau genangan di Kota Surabaya yang sudah selesai 75 persen.
Salah satu wilayah yang menjadi fokus adalah di Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan. Sebab di salah satu wilayah perkampungan di daerah itu terdapat area cekungan yang berpotensi menimbulkan banjir.
Sebagai langkah penangan area cekungan, Pemkot Surabaya memasang box culvert berukuran sekitar 60-80 sentimeter.
"Di gang 7 saya ingin dibuatkan lagi saluran di satu sisi yang lebih besar," ujarnya.
Eri menyebut ketika pengerjaan saluran tersebut selesai, aliran air diarahkan secara crossing menuju Rumah Pompa Kebonsari.
Langkah itu mengurangi beban debit air yang berada di kawasan Taman Jangkar.
"Kalau Taman Jangkar itu bebannya terlalu berat, air masuknya ke saluran Wonorejo dan Ketintang bisa banjir," ucapnya.
Luberan air di wilayah Ketintang bisa menyebabkan kawasan Wonocolo terendam banjir.
"Maka dari itu kami potong-potong dan tinggal mengarahkan aliran airnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Sabtu mengatakan bahwa seluruh proyek tersebut harus rampung, sebelum musim hujan.
"Insya Allah ketika hujan di November-Desember banjir atau genangan bisa teratasi," kata Eri.
Perbaikan saluran ini merupakan bagian dari kerja sistematis Pemkot Surabaya dalam mengatasi banjir atau genangan di Kota Surabaya yang sudah selesai 75 persen.
Salah satu wilayah yang menjadi fokus adalah di Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan. Sebab di salah satu wilayah perkampungan di daerah itu terdapat area cekungan yang berpotensi menimbulkan banjir.
Sebagai langkah penangan area cekungan, Pemkot Surabaya memasang box culvert berukuran sekitar 60-80 sentimeter.
"Di gang 7 saya ingin dibuatkan lagi saluran di satu sisi yang lebih besar," ujarnya.
Eri menyebut ketika pengerjaan saluran tersebut selesai, aliran air diarahkan secara crossing menuju Rumah Pompa Kebonsari.
Langkah itu mengurangi beban debit air yang berada di kawasan Taman Jangkar.
"Kalau Taman Jangkar itu bebannya terlalu berat, air masuknya ke saluran Wonorejo dan Ketintang bisa banjir," ucapnya.
Luberan air di wilayah Ketintang bisa menyebabkan kawasan Wonocolo terendam banjir.
"Maka dari itu kami potong-potong dan tinggal mengarahkan aliran airnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024