Trenggalek - Penyaluran bantuan beras untuk keluarga miskin di 152 desa di Kabupaten Trenggalek tersendat selama sebulan karena stok beras di gudang Bulog setempat habis.
Kepala Gudang Bulog Trenggalek, Chom Syaiful, Jumat mengatakan, kekurangan beras untuk warga miskin tersebut mencapai 2.000 ton, yakni alokasi untuk bulan November dan Desember.
"Yang saat ini kami distribusikan ke masyarakat ini adalah stok raskin untuk bulan Oktober, itupun masih belum mencukupi, sedangkan untuk November dan Desember belum ada sama sekali," katanya.
Menurut Syaiful, salah satu penyebab kosongnya stok beras di gudang Bulog salah satunya disebabkan oleh sulitnya mendapatkan beras dari petani lokal. Hal itu terjadi karena harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan jauh lebih rendah dibanding harga beras dipasaran.
"Saat ini HPP di Jawa Timur Rp6.800,- perkilogram, sedangkan harga beras di pasaran harganya berkisar antara Rp7.000,- perkilogram hingga Rp7.500 perkilogramnya, makanya masyarakat lebih memilih untuk menjual berasnya ke pasar," tuturnya.
Chom syaiful menjelaskan, kebutuhan beras miskin di Kabupaten Trenggalek dalam kurun waktu satu tahun mencapai 10.333 ton. Jumlah tersebut akan dibagi ke 152 desa yang tersebar di 14 kecamatan.
Untuk mengatasi kelangkaan beras tersebut, Bulog Trenggalek berencana mendatangkan beras dari beberapa gudang Bulog di Jawa Timur yang saat ini mengalami kelebihan stok.
"Kami akan coba cari di gudang sekitar Trenggalek dulu, kalaupun tidak ada kami akan mendatangkan dari gudang lain di Jatim. Informasinya di Jember ada sisa stok sekitar 5.000 ton, kemungkinan besar itu akan kami ambil," kata Syaiful.
Selain mendatangkan beras dari gudang lain, Bulog Trenggalek juga berencana memanggil sejumlah rekanan pengadaan beras untuk membahas pengadaan beras tahun 2012.
"Kami berharap dengan HPP baru di Jawa Timur sebesar Rp6.800,- itu, pihak rekanan mampu mencarikan beras yang kami butuhkan, sehingga stok untuk bulan-bulan berikutnya tidak tersendat lagi," kata Syaiful.
Data di Badan Pusat Statistik (BPS) Trenggalek, jumlah rumah tangga miskin yang berhak menerima bantuan raskin 47.406 KK, masing-masing KK mendapatkan alokasi raskin 15 kilogram dengan harga Rp1.600,- perkilogram.
Sementara itu, Ketua DPRD Trenggalek Saniman Akbar Abbas menyesalkan minimnya stok beras tersebut. Ia mendesak Bulog segera mencarikan kekurangan tersebut.
"Hal ini harus segera mendapatkan perhatian, kasihan masyarakatnya kalau sampai bantuan tersebut sampai tersendat-sendat," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011