Seekor buaya endemik Bengawan Solo kembali muncul di Desa Kebonagong Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Kemunculan hewan tersebut membuat petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro berupaya menangkapnya, agar tidak membahayakan masyarakat.
Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro, Zaenul Ma’arif di Bojonegoro, Kamis, mengatakan, kemunculan buaya asli Bengawan Solo itu diketahui setelah adanya laporan masyarakat sekitar empat hari yang lalu, Senin (11/3). Setelah mendatangi lokasi, buaya tersebut berada di tepi Bengawan Solo, tepatnya dibelakang kandang kambing warga dan beberapa waktu lalu dilokasi tersebut juga pernah muncul buaya.
"Lokasi kemunculan buaya, sama seperti laporan 2 bulan yang lalu. Kemungkinan buaya tersebut muncul lagi, karena kondisi banjir Bengawan Solo," katanya, menjelaskan.
Arif, panggilan akrab Zainul Ma'arif menjelaskan, kemungkinan panjang buaya mencapai 1,6 meter, dan pergerakan buaya endemik Bengawan Solo hanya di seputar lokasi Desa Kebonagong Kecamatan Padangan dan ke seberang Bengawan Solo, Desa Tembeling Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro.
"Buaya tersebut memakan biawak, tikus maupun ikan. Sementara ini hewan ternak warga masih aman dan masyarakat sekitar belum ada yang melapor kehilangan hewan ternak," tutur Arif.
Arif mengatakan, beberapa waktu lalu petugas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro juga sempat menangkap buaya dengan panjang 2,5 meter berjenis betina di pertemuan sungai besar dengan Bengawan Solo, atau lokasinya hanya sekitar 100 meter dari TKP kemunculan buaya saat ini, dan telah diserahkan ke BKSDA.
Sementara itu, kata Arif, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro telah memasang pengumuman terkait kemunculan buaya sejak 2 bulan yang lalu.
"Saat kemunculan buaya kemarin sebetulnya akan ditangkap, namun buaya tersebut lari ke tengah Bengawan Solo. Bahkan jebakan jerat dan kerangkeng juga sudah dipasang sekitar lokasi kemunculan buaya," tuturnya.
Arif mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di Bengawan Solo. "Meskipun buaya tersebut belum membahayakan masyarakat, petugas akan terus patroli dan mengevakuasi buaya agar tidak mengancam warga," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro, Zaenul Ma’arif di Bojonegoro, Kamis, mengatakan, kemunculan buaya asli Bengawan Solo itu diketahui setelah adanya laporan masyarakat sekitar empat hari yang lalu, Senin (11/3). Setelah mendatangi lokasi, buaya tersebut berada di tepi Bengawan Solo, tepatnya dibelakang kandang kambing warga dan beberapa waktu lalu dilokasi tersebut juga pernah muncul buaya.
"Lokasi kemunculan buaya, sama seperti laporan 2 bulan yang lalu. Kemungkinan buaya tersebut muncul lagi, karena kondisi banjir Bengawan Solo," katanya, menjelaskan.
Arif, panggilan akrab Zainul Ma'arif menjelaskan, kemungkinan panjang buaya mencapai 1,6 meter, dan pergerakan buaya endemik Bengawan Solo hanya di seputar lokasi Desa Kebonagong Kecamatan Padangan dan ke seberang Bengawan Solo, Desa Tembeling Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro.
"Buaya tersebut memakan biawak, tikus maupun ikan. Sementara ini hewan ternak warga masih aman dan masyarakat sekitar belum ada yang melapor kehilangan hewan ternak," tutur Arif.
Arif mengatakan, beberapa waktu lalu petugas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro juga sempat menangkap buaya dengan panjang 2,5 meter berjenis betina di pertemuan sungai besar dengan Bengawan Solo, atau lokasinya hanya sekitar 100 meter dari TKP kemunculan buaya saat ini, dan telah diserahkan ke BKSDA.
Sementara itu, kata Arif, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro telah memasang pengumuman terkait kemunculan buaya sejak 2 bulan yang lalu.
"Saat kemunculan buaya kemarin sebetulnya akan ditangkap, namun buaya tersebut lari ke tengah Bengawan Solo. Bahkan jebakan jerat dan kerangkeng juga sudah dipasang sekitar lokasi kemunculan buaya," tuturnya.
Arif mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di Bengawan Solo. "Meskipun buaya tersebut belum membahayakan masyarakat, petugas akan terus patroli dan mengevakuasi buaya agar tidak mengancam warga," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024