Pemerintah Kabupaten Pasuruan meminta kepada masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan beras seiring digelarnya operasi pasar guna menstabilkan harga beras yang digelar Disperindag bersama Bulog Sub Divre Malang.

Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan Diana Lukita Rahayu, Senin, mengatakan bahwa operasi pasar digelar setiap hari dengan lokasi berbeda.

Bahkan, saat bulan Ramadhan Pemkab Pasuruan juga menggelar operasi pasar murah dengan tambahan produk selain beras.

"Kami gelar setiap hari secara bergiliran dari pasar satu ke pasar yang lain. Puasa nanti juga ada operasi pasar murah selain beras," ucapnya.

Ia meminta kepada masyarakat tidak perlu khawatir akan pasokan beras stabilisasi dan pasokan harga pangan (SPHP) karena jika pasokan habis maka Bulog kembali akan menyediakannya.

"Per minggunya dalam lima hari kerja total ada 60 ton beras PSHP yang bisa dibeli oleh warga. Hari ini kami gelar di Pasar Wonorejo, Purwosari dan Ngempit. Besok ada lagi dan seterusnya. Jadi tidak perlu khawatir, stok masih banyak," katanya.

Salah satu lokasi operasi pasar yaitu di Pasar Wonorejo dimana warga sudah mengantre untuk membeli beras SPHP.

Selain pembeli, para pedagang sembako juga boleh mengantre untuk bisa dijual kembali dengan harga eceran tertinggi (HET) maksimal Rp54.500 per 5 kilogram.

Salah satu warga Khoirul Anam mengaku membeli beras SPHP karena harganya terpaut cukup banyak dengan beras yang biasanya dibeli.

"Saya biasanya beli beras yang harganya Rp13 ribu. Tapi sudah naik jadi Rp15 ribu per 1 kilogram. Tapi ini harganya Rp10.900, ya lumayan banyak bedanya," katanya.

Operasi pasar yang digelar dengan sasaran berpindah-pindah sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pasuruan.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024