Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro optimistis pembangunan lapangan terbang (lapter) di daerahnya bisa memperoleh izin Kementerian Perhubungan, dengan pertimbangan Bojonegoro masuk dalam "Master Plane" Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) migas.
"Kami tetap optimistis lapter bisa direalisasikan, karena dengan potensi migasnya Bojonegoro memiliki posisi tawar yang tinggi," kata Kepala Badan Perizinan Pemkab Bojonegoro, Edy Susanto, Kamis.
Apalagi, lanjut Edy, dalam dengar pendapat dengan Komisi D DPRD, dengan masuknya Bojonegoro di dalam MP3EI, berbagai prasarana dan sarana yang ada termasuk lapter, ada di dalamnya.
Ia menjelaskan, berbagai usaha untuk merealisasikan pembangunan lapter yang rencana lokasinya di Desa Kunci, Kecamatan Dander, sudah berjalan. Mulai studi kelayakan, izin tertulis dari TNI AU dan investor yang siap mendanai pembangunan lapter yang diperkirakan menelan dana Rp200 miliar.
Menurut dia, mengenai pengembangan lapter Ngloram, Cepu, Blora, Jawa Tengah, juga belum memperoleh izin dan baru sebatas mencari dukungan kepada BP Migas dan Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI).
"Berarti pembangunan lapter di Bojonegoro, masih sangat terbuka," ucapnya, menegaskan.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Ali Huda, menyatakan pesimis pembangunan lapter di Bojonegoro bisa direalisasikan. Dasarnya, dari hasil kunjungannya di Kementerian Perhubungan diperoleh gambaran dalam menunjang industri migas Blok Cepu, lapter yang dikembangkan yaitu lapter Ngloram.
"Pengembangan lapter Ngloram sudah ada kesepakatan dengan EMOI, termasuk mendapat dukungan Wakil Presiden," katanya, menjelaskan.
Ditemui terpisah, Ketua DPRD Bojonegoro M. Thalhah menegaskan, DPRD memiliki kewajiban mendukung sepenuhnya pembangunan lapter, termasuk dalam usaha memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan.
Rencana pembangunan lapter, lanjutnya, belum bisa diartikan gagal, sebab semuanya masih dalam proses."Karena masih proses, semua pihak harus mendukung, agar tidak direbut orang lain," ucapnya, menegaskan.
Pertimbangannya, lanjutnya, keberadaan lapter tersebut demi kemajuan Bojonegoro sebagai daerah penghasil migas, sehingga ke depan Bojonegoro tidak hanya sebatas menjadi penonton.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011