Banyuwangi - Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah tempat penjualan hewan kurban untuk mengantisipasi penyakit antraks di Kabupaten Banyuwangi, Selasa. "Sidak yang dilakukan merupakan agenda rutin setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Adha, agar daging hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat bebas dari penyakit," kata Kepala Dinas Peternakan Banyuwangi, Benny Handarwanto. Menurut dia, para petugas Disnak langsung memeriksa satu persatu hewan kurban yang siap dijual kepada konsumen yang meliputi pemeriksaan gigi, telinga, mulut, dan alat kelamin hewan. "Pemeriksaan itu untuk memastikan kesehatan hewan kurban, agar memenuhi syarat untuk disembelih pada Hari Raya Kurban nanti," katanya. Umur hewan yang bisa disembelih untuk hewan kurban seperti domba atau kambing minimal berumur satu tahun, sedangkan sapi minimal berumur dua tahun. "Petugas Disnak Banyuwangi ingin memastikan bahwa hewan kurban yang dibeli masyarakat sesuai dengan ketentuan dan hewan tersebut benar-benar sehat, sehingga aman dikonsumsi masyarakat pada Hari Raya Idul Adha nanti," paparnya. Selain itu, lanjut dia, Dinas Peternakan meminta kepada pedagang hewan kurban untuk melakukan karantina terhadap hewan yang terkena penyakit dan melarang menjualnya kepada konsumen. "Kalau ada hewan yang sakit diberi obat dulu dan dirawat hingga sembuh, kemudian bisa dijual. Pedagang tidak boleh menjual hewan kurban dalam keadaan sakit," katanya menjelaskan. Sementara salah seorang pedagang hewan kurban, Abdul Hamid, menyambut positif sidak dan pemeriksaan hewan yang dilakukan Disnak Banyuwangi. "Pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban merupakan salah satu wujud kepedulian pihak pemerintah daerah untuk menjamin kualitas dan kesehatan daging kurban. Saya sangat mendukung langkah itu," katanya. Pedagang musiman yang menjual hewan kurban berupa kambing dan sapi mulai bermunculan di Kabupaten Banyuwangi, dengan harga kambing bervariasi mulai Rp800 ribu hingga Rp2 juta per ekor, sedangkan harga sapi rata-rata Rp8 juta per ekor.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011