Bojonegoro - BP Migas menaikkan produksi minyak siap jual (lifting) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada 2011 ini menjadi 24 juta barel lebih yang semula hanya berkisar 21 juta barel. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Bojonegoro, Herry Sudjarwo, Selasa menyatakan,dalam surat yang diterima pemerintah kabupaten (pemkab) dari BP Migas beberapa waktu yang lalu, tentang kenaikan produksi minyak siap jual itu, tanpa alasan. Di dalam surat itu, lanjutnya, hanya disebutkan produksi minyak siap jual dari sejumlah lapangan minyak di Bojonegoro, naik menjadi 24.360.960 barel, yang semula pada awal 2011 dipatok 21.650.350 barel. Ia menilai, kenaikan produksi minyak jual Bojonegoro cukup tinggi, sebab mencapai sekitar 2,7 juta barel lebih."Melihat angkanya kecil kemungkinan produksi minyak siap jual Bojonegoro yang sudah dinaikkan itu bisa tercapai," katanya, memperkirakan. Perhitungannya, lanjutnya, kenaikan produksi minyak siap jual tersebut bisa tercapai, kalau produksi minyak dari sejumlah lapangan di Bojonegoro yaitu lapangan minyak Sukowati, Unitisasi Sukowati, Blok Cepu juga yang lainnya, produksinya bisa mencapai 80.000 barel/hari. Sementara ini, jelasnya, produksi minyak mentah dari sejumlah lapangan minyak baik yang dikelola Pertamina EP Cepu, "Joint Operating Body" (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) dan Mobil Cepu Limited (MCL), hanya berkisar 60.000 barel/hari. Ia menjelaskan, realisasi produksi minyak siap jual di Bojonegoro, hingga triwulan ketiga tahun ini sudah mencapai 16,78 juta barel dan perolehan dana bagi hasil dari minyak untuk Bojonegoro Rp158,4 miliar. Ditambahkan, perolehan dana bagi hasil minyak untuk daerah penghasil itu, dengan memperhitungkan harga minyak dunia antara 101-110 dolar AS/per barelnya. "Untuk triwulan keempat 2011, besarnya perolehan dana bagi hasil minyak belum dihitung," tuturnya. Namun, menurut dia, besar kemungkinan jumlah penerimaan triwulan keempat tidak ada penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, karena harga minyak dunia masih tetap tinggi, sama dengan sebelumnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011