Sejumlah siswa SMKN 12 Kota Surabaya Jawa Timur memanfaatkan limbah sepatu kulit menjadi merchandise atau cendera mata berupa gantungan kunci.
Kepala Kompetensi Keahlian Kriya Kulit SMKN 12 Firmansyah dalam keterangannya di Surabaya Sabtu mengatakan, sebelum memproduksi merchandise secara massal, pihaknya telah mengajukan contoh gantungan kunci ke salah satu perusahaan sepatu kulit.
"Kerja sama dalam bentuk pembuatan merchandise ini yang pertama. Ada 18 dari 31 siswa dalam project ini yang dilibatkan. Mereka dari kelas 11," kata Firmansyah
Firmansyah mengapresiasi langkah perusahaan sepatu kulit Jim Joker yang telah memberikan kepercayaan kepada para siswanya.
Baca juga: TPS bekali pelajar SMKN 2 Surabaya seputar industri kepelabuhanan
Sebab bagi jurusan ini, katanya, kerja sama dengan brand (merek) terkenal dalam produksi barang yang seluruhnya dikerjakan di sekolah tersebut baru kali pertama ini dilakukan.
"Project ini melibatkan 18 dari 31 siswa kelas XI. Total limbah kulit sapi yang dihibahkan berjumlah 40 feet atau sekitar 12 meter. Kemudian diolah jadi 200 produk merchandise berupa gantungan kunci," kata Firman.
Guna menyukseskan pesanan ini, katanya, awalnya para siswa membuat beberapa prototipe (contoh) untuk diajukan ke tim perusahaan sepatu. Setelah bentuk disepakati, bahan baku diterima siswa.
Selanjutnya, proses pengerjaan dilakukan di sekolah mulai dari proses potong menggunakan alat press pond, menyeset memakai mesin seset untuk memastikan ketebalan bisa satu ukuran, hingga perekatan bahan.
Kemudian penandaan jahitan untuk membuat lajur jahit dan menipiskan pinggir kulit (bevelling). Serta finishing (penyempurnaan akhir) dengan proses cetak tinggi yang memberikan efek timbul untuk penulisan merek (emboss).
"Untuk waktu pengerjaannya, sebenarnya relatif cepat. Untuk proses potong misalnya, 100 produk bisa selesai dalam satu hari. Jadi kalau dua jenis produk bisa 2-3 hari untuk proses potong," kata Firman.
Manajer pemasaran Jim Joker, Samuel Adidharma Lukito mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk menyikapi banyaknya potongan limbah kulit sapi berjenis smooth grain yang sudah tidak terpakai.
"Dari sisa produksi, kami menemukan banyak limbah yang tidak bisa dipakai untuk memproduksi alas kaki lagi. Kemudian kami berpikir bagaimana caranya potongan berukuran kecil itu bisa diubah menjadi merchandise dan punya nilai," katanya.
Menurutnya, dilibatkannya pelajar dalam project ganci (gantungan kunci) berbahan dasar kulit sapi asli ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap keterampilan dan kreativitas anak muda.
Menurut Samuel, kolaborasi bersama sekolah ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh pihaknya. Nantinya, hasil karya para pelajar tersebut akan dijadikan dalam event fashion akbar.
"Gantungan kunci karya siswa SMK 12 Surabaya ini akan kami bagikan kepada pengunjung yang datang di kios kami,” katanya.
Pemilihan SMKN 12 Surabaya sebagai mitra yang dipercaya juga bukan tanpa pertimbangan. Menurutnya, siswa di jurusan tersebut mampu membuat merchandise sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.
"Pertimbangannya, karena cari yang mampu. Selain itu, kami juga ada program CSR. Sehingga kenapa tidak kita berikan ke SMKN ini,” kata Samuel.
Karena itu, katanya, tidak menutup pintu untuk bekerja sama lebih jauh dengan siswa sekolah tersebut. Terutama dalam membuat produk seperti ganci (gantungan kunci), dompet, tas, dan lain sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Kompetensi Keahlian Kriya Kulit SMKN 12 Firmansyah dalam keterangannya di Surabaya Sabtu mengatakan, sebelum memproduksi merchandise secara massal, pihaknya telah mengajukan contoh gantungan kunci ke salah satu perusahaan sepatu kulit.
"Kerja sama dalam bentuk pembuatan merchandise ini yang pertama. Ada 18 dari 31 siswa dalam project ini yang dilibatkan. Mereka dari kelas 11," kata Firmansyah
Firmansyah mengapresiasi langkah perusahaan sepatu kulit Jim Joker yang telah memberikan kepercayaan kepada para siswanya.
Baca juga: TPS bekali pelajar SMKN 2 Surabaya seputar industri kepelabuhanan
Sebab bagi jurusan ini, katanya, kerja sama dengan brand (merek) terkenal dalam produksi barang yang seluruhnya dikerjakan di sekolah tersebut baru kali pertama ini dilakukan.
"Project ini melibatkan 18 dari 31 siswa kelas XI. Total limbah kulit sapi yang dihibahkan berjumlah 40 feet atau sekitar 12 meter. Kemudian diolah jadi 200 produk merchandise berupa gantungan kunci," kata Firman.
Guna menyukseskan pesanan ini, katanya, awalnya para siswa membuat beberapa prototipe (contoh) untuk diajukan ke tim perusahaan sepatu. Setelah bentuk disepakati, bahan baku diterima siswa.
Selanjutnya, proses pengerjaan dilakukan di sekolah mulai dari proses potong menggunakan alat press pond, menyeset memakai mesin seset untuk memastikan ketebalan bisa satu ukuran, hingga perekatan bahan.
Kemudian penandaan jahitan untuk membuat lajur jahit dan menipiskan pinggir kulit (bevelling). Serta finishing (penyempurnaan akhir) dengan proses cetak tinggi yang memberikan efek timbul untuk penulisan merek (emboss).
"Untuk waktu pengerjaannya, sebenarnya relatif cepat. Untuk proses potong misalnya, 100 produk bisa selesai dalam satu hari. Jadi kalau dua jenis produk bisa 2-3 hari untuk proses potong," kata Firman.
Manajer pemasaran Jim Joker, Samuel Adidharma Lukito mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk menyikapi banyaknya potongan limbah kulit sapi berjenis smooth grain yang sudah tidak terpakai.
"Dari sisa produksi, kami menemukan banyak limbah yang tidak bisa dipakai untuk memproduksi alas kaki lagi. Kemudian kami berpikir bagaimana caranya potongan berukuran kecil itu bisa diubah menjadi merchandise dan punya nilai," katanya.
Menurutnya, dilibatkannya pelajar dalam project ganci (gantungan kunci) berbahan dasar kulit sapi asli ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap keterampilan dan kreativitas anak muda.
Menurut Samuel, kolaborasi bersama sekolah ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh pihaknya. Nantinya, hasil karya para pelajar tersebut akan dijadikan dalam event fashion akbar.
"Gantungan kunci karya siswa SMK 12 Surabaya ini akan kami bagikan kepada pengunjung yang datang di kios kami,” katanya.
Pemilihan SMKN 12 Surabaya sebagai mitra yang dipercaya juga bukan tanpa pertimbangan. Menurutnya, siswa di jurusan tersebut mampu membuat merchandise sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.
"Pertimbangannya, karena cari yang mampu. Selain itu, kami juga ada program CSR. Sehingga kenapa tidak kita berikan ke SMKN ini,” kata Samuel.
Karena itu, katanya, tidak menutup pintu untuk bekerja sama lebih jauh dengan siswa sekolah tersebut. Terutama dalam membuat produk seperti ganci (gantungan kunci), dompet, tas, dan lain sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023