Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Yogyakarta Jawel Husin meluncurkan karya musik yang menggambarkan geliat pertumbuhan dan transformasi UMKM Tanah Air melalui karya berjudul "UMKM Masa Depan".
"Saya bercerita di negeri ini, di Indonesia UMKM tumbuh begitu menggeliat, namun tetap membumi. Lagu ini menuliskan semangat itu," kata Jawel kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.
Kondisi dunia UMKM di Indonesia yang tumbuh dalam kondisi positif juga digambarkannya pada bait kedua pada lagu yang ditulisnya bersama Ketua DPN ABDSI sekaligus inisiator "Hari UMKM Nasional" dengan lirik berbunyi "UMKM kuat, bangsa berdaulat".
Hal itu didasari melimpahnya kekayaan alam Indonesia yang mampu diolah dengan inovasi kreatif dari para pelaku UMKM.
"Semuanya berawal dari tempat sekitar, seperti adanya keripik bonggol pisang, keripik tulang ikan, batik ECO print, bahkan ada teh kelor yang dulu dianggap horor dan kini bisa dimanfaatkan, semua itu berasal dari UMKM yang tumbuh membumi," ujarnya.
Baca juga: Tulus luncurkan video musik lagu "Interaksi"
Kondisi tersebut akhirnya menjadikan UMKM saat ini mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional, sehingga Indonesia sudah tidak perlu lagi bergantung pada negara lain.
"Negara ini termasuk menjadi negara yang baik dalam penanggulangan COVID-19 atau pandemi juga resesi tidak terjadi saat pandemi berbeda dengan negara lain," ujar pria yang juga konsultan bisnis kuliner.
Dia menambahkan karya itu juga dibuat dengan memasukkan unsur pengalaman pribadi yang merasakan peranan pemerintah dalam upaya mewujudkan pertumbuhan dan terbentuknya transformasi bisnisnya, seperti bantuan mengurus sertifikat halal, hak cipta, kurasi produk, mekanisme pencatatan keuangan, dan terkait jaringan ekspor produk.
Beragam aspek itu didapatkan oleh Jawel saat mengikuti inkubator bisnis oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta maupun saat urun ambil bagian dalam program pemberdayaan UMKM oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia.
"Secara pribadi sudah sangat luar biasa yang dilakukan pemerintah dari semua aspek, seperti pelatihan dan pendampingan, bantuan promosi dalam dan luar dalam bentuk pameran serta fasilitasi digital, pemenuhan standar halal BPOM, dan bantuan alat produksi," ujarnya.
Baca juga: Sanggar Gita Loka padukan musik tradisional dan modern di "Konser Liburan"
Oleh karenanya karya musik itu juga diluncurkannya untuk lebih memacu para pelaku UMKM berupaya terus mengembangkan usahanya masing-masing dan mempersiapkan diri bertransformasi dengan memanfaatkan akses digital pada sektor pemasarannya.
"Jadi semangat atau spirit UMKM yang mau disampaikan kedepannya adalah transformasi UMKM masa depan," ucapnya.
Karya musik yang ditulis oleh pria kelahiran Ogan Ilir Sumatera Selatan dan rekannya Cahyadi ini pun mendapatkan apresiasi dari Kemenkop UKM, yakni dengan diputar pertama kalinya di even "Hari UMKM Nasional" di Solo.
“ Lagu ini didedikasikan untuk Kemenkop UKM untuk semangat seluruh Indonesia,“ katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Saya bercerita di negeri ini, di Indonesia UMKM tumbuh begitu menggeliat, namun tetap membumi. Lagu ini menuliskan semangat itu," kata Jawel kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.
Kondisi dunia UMKM di Indonesia yang tumbuh dalam kondisi positif juga digambarkannya pada bait kedua pada lagu yang ditulisnya bersama Ketua DPN ABDSI sekaligus inisiator "Hari UMKM Nasional" dengan lirik berbunyi "UMKM kuat, bangsa berdaulat".
Hal itu didasari melimpahnya kekayaan alam Indonesia yang mampu diolah dengan inovasi kreatif dari para pelaku UMKM.
"Semuanya berawal dari tempat sekitar, seperti adanya keripik bonggol pisang, keripik tulang ikan, batik ECO print, bahkan ada teh kelor yang dulu dianggap horor dan kini bisa dimanfaatkan, semua itu berasal dari UMKM yang tumbuh membumi," ujarnya.
Baca juga: Tulus luncurkan video musik lagu "Interaksi"
Kondisi tersebut akhirnya menjadikan UMKM saat ini mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional, sehingga Indonesia sudah tidak perlu lagi bergantung pada negara lain.
"Negara ini termasuk menjadi negara yang baik dalam penanggulangan COVID-19 atau pandemi juga resesi tidak terjadi saat pandemi berbeda dengan negara lain," ujar pria yang juga konsultan bisnis kuliner.
Dia menambahkan karya itu juga dibuat dengan memasukkan unsur pengalaman pribadi yang merasakan peranan pemerintah dalam upaya mewujudkan pertumbuhan dan terbentuknya transformasi bisnisnya, seperti bantuan mengurus sertifikat halal, hak cipta, kurasi produk, mekanisme pencatatan keuangan, dan terkait jaringan ekspor produk.
Beragam aspek itu didapatkan oleh Jawel saat mengikuti inkubator bisnis oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta maupun saat urun ambil bagian dalam program pemberdayaan UMKM oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia.
"Secara pribadi sudah sangat luar biasa yang dilakukan pemerintah dari semua aspek, seperti pelatihan dan pendampingan, bantuan promosi dalam dan luar dalam bentuk pameran serta fasilitasi digital, pemenuhan standar halal BPOM, dan bantuan alat produksi," ujarnya.
Baca juga: Sanggar Gita Loka padukan musik tradisional dan modern di "Konser Liburan"
Oleh karenanya karya musik itu juga diluncurkannya untuk lebih memacu para pelaku UMKM berupaya terus mengembangkan usahanya masing-masing dan mempersiapkan diri bertransformasi dengan memanfaatkan akses digital pada sektor pemasarannya.
"Jadi semangat atau spirit UMKM yang mau disampaikan kedepannya adalah transformasi UMKM masa depan," ucapnya.
Karya musik yang ditulis oleh pria kelahiran Ogan Ilir Sumatera Selatan dan rekannya Cahyadi ini pun mendapatkan apresiasi dari Kemenkop UKM, yakni dengan diputar pertama kalinya di even "Hari UMKM Nasional" di Solo.
“ Lagu ini didedikasikan untuk Kemenkop UKM untuk semangat seluruh Indonesia,“ katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023