Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, mengantisipasi kenakalan remaja dengan menggelar roadshow "Satpol PP Goes To School".
"Roadshow Satpol PP ini dilakukan di semua sekolah dengan menyasar pelajar," kata Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Rini Indriyani di SMA Hang Tuah 4 Surabaya, Selasa.
Mengangkat tema “Duta Trantibum untuk Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Ramah untuk Anak,” sejumlah narasumber turut dihadirkan diantaranya Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani, Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto, beserta Perwakilan Duta Trantibum SMA Hang Tuah 4 Surabaya Maria Renata Priscilla Pangkali.
Menurut dia, tujuan pemkot menggelar roadshow tersebut untuk mengantisipasi kenakalan remaja, sebagai upaya perlindungan anak seperti dari bolos sekolah, tawuran antar-pelajar, konsumsi minuman keras, hingga balap liar.
"Kegiatan ini juga bertujuan memberikan sosialisasi dan edukasi untuk mencegah terjadinya tawuran antar-pelajar," ujar istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Untuk itu pihaknya mengajak para pelajar menciptakan ketentraman dan ketertiban di Kota Pahlawan.
"Bagaimana cara menjaga ketentraman dan ketertiban dengan memberikan sosialisasi mengenai kegiatan yang positif bagi anak. Harapannya pola pikir anak juga akan menjadi lebih baik,” katanya.
Rini menyatakan hal terpenting bagi para pelajar di Surabaya adalah memberikan penguatan kepercayaan diri agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk. Salah satunya yang sedang digalakkan oleh pemkot bersama PKK Surabaya adalah melalui Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) di Balai RW.
"Saya titip pada generasi muda ini untuk mencari lingkungan yang positif. Karena lingkungan memiliki 90 persen pengaruh perubahan, ketika lingkungan baik dia akan menjadi baik. Maka kita menghidupkan Balai RW dengan kegiatan positif untuk memperkecil resiko salah pergaulan," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kualitas hubungan orang tua dengan anak, dimana sejak kecil anak harus dibiasakan berkomunikasi dengan orang tua. Anak-anak diajak bercerita atau mengungkapkan perasaan yang sedang dialami.
"Jika tidak dibiasakan untuk bercerita akan susah. Dia akan nyaman cerita ke temannya, bahayanya ketika teman yang diajak cerita bukan teman yang baik, sehingga dia bisa stres, di buli, atau mungkin menyakiti dirinya sendiri karena tidak percaya diri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Roadshow Satpol PP ini dilakukan di semua sekolah dengan menyasar pelajar," kata Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Rini Indriyani di SMA Hang Tuah 4 Surabaya, Selasa.
Mengangkat tema “Duta Trantibum untuk Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Ramah untuk Anak,” sejumlah narasumber turut dihadirkan diantaranya Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani, Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto, beserta Perwakilan Duta Trantibum SMA Hang Tuah 4 Surabaya Maria Renata Priscilla Pangkali.
Menurut dia, tujuan pemkot menggelar roadshow tersebut untuk mengantisipasi kenakalan remaja, sebagai upaya perlindungan anak seperti dari bolos sekolah, tawuran antar-pelajar, konsumsi minuman keras, hingga balap liar.
"Kegiatan ini juga bertujuan memberikan sosialisasi dan edukasi untuk mencegah terjadinya tawuran antar-pelajar," ujar istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Untuk itu pihaknya mengajak para pelajar menciptakan ketentraman dan ketertiban di Kota Pahlawan.
"Bagaimana cara menjaga ketentraman dan ketertiban dengan memberikan sosialisasi mengenai kegiatan yang positif bagi anak. Harapannya pola pikir anak juga akan menjadi lebih baik,” katanya.
Rini menyatakan hal terpenting bagi para pelajar di Surabaya adalah memberikan penguatan kepercayaan diri agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk. Salah satunya yang sedang digalakkan oleh pemkot bersama PKK Surabaya adalah melalui Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) di Balai RW.
"Saya titip pada generasi muda ini untuk mencari lingkungan yang positif. Karena lingkungan memiliki 90 persen pengaruh perubahan, ketika lingkungan baik dia akan menjadi baik. Maka kita menghidupkan Balai RW dengan kegiatan positif untuk memperkecil resiko salah pergaulan," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kualitas hubungan orang tua dengan anak, dimana sejak kecil anak harus dibiasakan berkomunikasi dengan orang tua. Anak-anak diajak bercerita atau mengungkapkan perasaan yang sedang dialami.
"Jika tidak dibiasakan untuk bercerita akan susah. Dia akan nyaman cerita ke temannya, bahayanya ketika teman yang diajak cerita bukan teman yang baik, sehingga dia bisa stres, di buli, atau mungkin menyakiti dirinya sendiri karena tidak percaya diri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023