Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun menyosialisasikan Pemilu 2024 kepada pemilih pemula dengan mengedukasi para siswa kelas XI dan XII di SMAN 2 Kota Madiun.
Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Madiun Pita Anjarsari mengatakan kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum, khususnya kepada pemilih pemula.
"Sosialisasi ini kami laksanakan agar siswa yang memiliki hak pilih tidak apatis pada perhelatan Pemilu 14 Februari 2024," ujar Pita saat sosialisasi di SMAN 2 Madiun, Senin.
Menurut dia, KPU Kota Madiun menyasar pemilih pemula sebagai prioritas utamanya dalam sosialisasi. Hal itu disebabkan berbagai faktor, salah satunya banyak jumlah pemilih pemula yang masih belum mengetahui tentang pemilihan umum mulai dari tahapan pemilu, partai politik, hingga apa yang harus mereka pilih dalam pemilu nanti.
"Pemilih pemula harus diberi pemahaman terkait Pemilu 2024 agar mereka dapat memakai hak pilihnya sebaik mungkin," kata dia.
Agar tidak bosan, lanjutnya, materi yang diberikan kepada siswa dikemas menarik. Selain diberikan pengetahuan dasar terkait pemilu, siswa diberikan pemahaman dan simulasi cara 'nyoblos' dengan baik dan benar ketika berada di tempat pemungutan suara (TPS).
Pita menyatakan dalam sosialisasi tersebut, KPU memberikan pengetahuan kepada siswa cara mengecek apakah data mereka sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) atau belum.
Jika belum terdaftar dalam DPT padahal usia mereka 17 tahun saat 14 Februari 2024, kata dia, maka dapat menyampaikan ke KPU maupun petugas KPU di tingkat kelurahan dalam hal ini panitia pemungutan suara (PPS) maupun panitia pemilihan kecamatan (PPK) di tingkat kecamatan.
"Kami dari KPU berkeinginan, pemilih pemula itu selain peduli terhadap pemilu juga dapat menjadi motor bagi sekitar, terutama keluarganya agar bisa menggunakan hak pilihnya secara bijak," tambahnya.
Pita menjelaskan edukasi terkait pemilu bagi pemilih pemula penting dilakukan karena secara total DPT para pemilih pemula tersebut menempati urutan kedua setelah pemilih pemuda atau kaum milenial.
Berdasarkan data di KPU Kota Madiun, data pemilih pemula rentang usia 17-27 tahun sebanyak 22,1 persen atau 33.988 pemilih dari total 153.880 pemilih yang masuk dalam DPT Kota Madiun.
Ia berharap pemilih pemula tidak golput sehingga partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 dapat meningkat.
"Kalau mereka tidak menggunakan hak pilih atau golput otomatis partisipasi masyarakat terhadap pemilu akan turun drastis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Madiun Pita Anjarsari mengatakan kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum, khususnya kepada pemilih pemula.
"Sosialisasi ini kami laksanakan agar siswa yang memiliki hak pilih tidak apatis pada perhelatan Pemilu 14 Februari 2024," ujar Pita saat sosialisasi di SMAN 2 Madiun, Senin.
Menurut dia, KPU Kota Madiun menyasar pemilih pemula sebagai prioritas utamanya dalam sosialisasi. Hal itu disebabkan berbagai faktor, salah satunya banyak jumlah pemilih pemula yang masih belum mengetahui tentang pemilihan umum mulai dari tahapan pemilu, partai politik, hingga apa yang harus mereka pilih dalam pemilu nanti.
"Pemilih pemula harus diberi pemahaman terkait Pemilu 2024 agar mereka dapat memakai hak pilihnya sebaik mungkin," kata dia.
Agar tidak bosan, lanjutnya, materi yang diberikan kepada siswa dikemas menarik. Selain diberikan pengetahuan dasar terkait pemilu, siswa diberikan pemahaman dan simulasi cara 'nyoblos' dengan baik dan benar ketika berada di tempat pemungutan suara (TPS).
Pita menyatakan dalam sosialisasi tersebut, KPU memberikan pengetahuan kepada siswa cara mengecek apakah data mereka sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) atau belum.
Jika belum terdaftar dalam DPT padahal usia mereka 17 tahun saat 14 Februari 2024, kata dia, maka dapat menyampaikan ke KPU maupun petugas KPU di tingkat kelurahan dalam hal ini panitia pemungutan suara (PPS) maupun panitia pemilihan kecamatan (PPK) di tingkat kecamatan.
"Kami dari KPU berkeinginan, pemilih pemula itu selain peduli terhadap pemilu juga dapat menjadi motor bagi sekitar, terutama keluarganya agar bisa menggunakan hak pilihnya secara bijak," tambahnya.
Pita menjelaskan edukasi terkait pemilu bagi pemilih pemula penting dilakukan karena secara total DPT para pemilih pemula tersebut menempati urutan kedua setelah pemilih pemuda atau kaum milenial.
Berdasarkan data di KPU Kota Madiun, data pemilih pemula rentang usia 17-27 tahun sebanyak 22,1 persen atau 33.988 pemilih dari total 153.880 pemilih yang masuk dalam DPT Kota Madiun.
Ia berharap pemilih pemula tidak golput sehingga partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 dapat meningkat.
"Kalau mereka tidak menggunakan hak pilih atau golput otomatis partisipasi masyarakat terhadap pemilu akan turun drastis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023