Sumenep - Sebagian warga di dua desa di Pulau Giliraja, Kecamatan (Pulau) Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengambil air bersih di sumur milik warga di wilayah kecamatan daratan terdekat, yakni Bluto.
Warga Desa Banbaru, Pulau Giliraja, Broto, Selasa, menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu, dirinya mengambil air bersih yang layak konsumsi di wilayah kecamatan daratan, yakni Dusun Cangkareman, Desa Aeng Dake, Kecamatan Bluto.
"Saat ini, air di sumur milik warga Desa Banbaru dan Lombang (Pulau Giliraja) sudah keruh dan tidak layak minum maupun kepentingan memasak. Sehingga, kami dan warga yang punya perahu sendiri lebih sering mengambil air bersih (layak konsumsi) di Dusun Cangkareman," ujarnya melalui telepon.
Kesulitan air bersih yang terjadi di wilayahnya, kata dia, merupakan hal yang biasa terjadi setiap kemarau.
"Di Pulau Giliraja itu ada empat desa, yakni Banbaru, Lombang, Banmaleng, dan Jate. Saat ini, air di sebagian sumur di Desa Banmaleng dan Jate masih bersih dan layak konsumsi. Sehingga, sebagian besar warga Pulau Giliraja mengambil air di sumur di Desa Banmaleng dan Jate," ucapnya.
Warga Pulau Giliraja yang akan mengambil air di sumur di Desa Banmaleng dan Jate, harus antre.
"Sejak pagi hingga malam, sebagian sumur di Desa Banmaleng dan Jate yang airnya masih bersih dan layak konsumsi selalu dipenuhi warga. Sementara kami dan sebagian warga yang punya perahu sendiri mengambil air bersih di Cangkareman," paparnya.
Broto juga mengemukakan, kondisi kesulitan air bersih yang terjadi di Pulau Giliraja membuat sebagian warganya menjual air bersih kepada warga lainnya yang malas antri di sumur di Desa Banmaleng dan Jate.
"Sudah ada sekitar 20 orang yang menjual jasa mengantarkan air bersih ke rumah warga dengan harga pada kisaran Rp7.500 hingga Rp10.000 per 75 liter," paparnya.
Dalam kondisi normal, perjalanan laut dengan perahu dari Pulau Giliraja ke Dusun Cangkareman, Desa Aeng Dake, Kecamatan Bluto (wilayah daratan) sekitar 20 menit.
"Kalau saya, setiap hari biasanya mengambil air bersih sekitar 100 liter (empat jerigen dengan tiap jerigen berisi 25 liter) di Dusun Cangkareman untuk kepentingan dimasak," kata Broto, mengungkapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011