Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sidoarjo mengenalkan program Gerakan Nasional (GN) Lingkaran dan Perisai BPJS Ketenagakerjaan kepada para pengusaha dan tokoh masyarakat.
 
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo Novias Dewo Santoso di Sidoarjo, Selasa, mengatakan program ini mengajak pengusaha dan tokoh masyarakat untuk beramal dengan mengajak karyawan ataupun masyarakat yang belum ikut BPJS Ketenagakerjaan untuk mengikuti program tersebut dengan cara beramal.
 
"Melalui program tersebut BPJS Ketenagakerjaan mengajak masyarakat termasuk perusahaan yang ada CSR-nya untuk membantu pekerja rentan menjadi peserta," ujarnya.
 
Program GN Lingkaran BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, adalah salah satu inovasi sosial yang bertujuan untuk membantu pekerja rentan dapat terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan dengan mekanisme donasi pembayaran iuran dari dana CSR perusahaan-perusahaan, baik swasta, negeri ataupun sumbangan sosial masyarakat dan individu.
 
"Kami mengajak kepada pengusaha dan tokoh masyarakat untuk beramal. Cukup dengan Perisai yaitu perpanjangan tangan BPJS Ketenagakerjaan dengan cara mendonasikan sedikit dari penghasilan kita. Agar mereka sadar manfaat yang didapatkan setelah mengikuti BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
 
Ia mengatakan, pekerja rentan yang dimaksud adalah para pekerja bukan penerima upah (BPU) yang tidak memiliki penghasilan pasti dan belum mampu mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri karena terbatasnya penghasilan seperti petani, tukang becak, penjual sayur, pemulung, tukang ojek, tambal ban.
 
Ia menjelaskan, perusahaan tidak hanya memberikan jaminan sosial kepada karyawannya saja. Di lingkungan perusahaan banyak yang harus dibantu. Seperti penjual makanan, pedagang kaki lima, yang memang orang seperti itu tidak mengetahui pentingnya menjadi peserta perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
 
"Tidak hanya untuk karyawan perusahaan, tapi di lingkungan tempat perusahaan itu berada. Perusahaan akan menjadi besar kalau kita berbagi. Jangan sampai perusahaan maju, tapi masyarakat di sekitar tidak," ucapnya.
 
Ia menuturkan, dalam perlindungan sosial ini memakai sistem subsidi silang yakni yang berpenghasilan lebih dapat membantu masyarakat yang memiliki penghasilan rendah.
 
"Namanya juga jaminan sosial. Berarti, kita harus saling bergotong royong membantu sesama kita. Itu juga merupakan ibadah," ujarnya.
 
Menurut Dewo, setiap musibah tidak ada yang tahu, namun sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, setidaknya pemerintah telah memberikan fasilitas agar seluruh pekerja dapat terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan.
 
Menurutnya, melalui perlindungan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan, pekerja tidak perlu cemas dan khawatir selama bekerja, serta keluarga pekerja menjadi lebih aman, karena ada manfaat klaim untuk membantu menyelesaikan risiko sosial yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja atau kematian.
 
"Kerja keras bebas cemas, kerja keras setiap hari pekerja dan keluarga terlindungi," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023