Surabaya (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Sidoarjo bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) setempat menyosialisasikan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada imam masjid di wilayah tersebut.
"Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para imam masjid terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, terutama dalam menghadapi risiko kerja maupun perlindungan bagi keluarga," ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo Arie Fianto Syofian di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan simbolis santunan Jaminan Kematian (JKM) kepada ahli waris almarhum Abdul Manan, salah satu imam masjid peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan
Santunan senilai Rp42 juta tersebut diberikan sebagai bentuk hadirnya negara melalui BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja, termasuk pekerja keagamaan.
Ia menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BPJamsostek untuk memperluas cakupan kepesertaan di sektor informal, termasuk kalangan imam dan pengurus masjid.
"Kami ingin para imam masjid bisa bekerja dengan tenang, karena telah terlindungi dari risiko sosial ekonomi," ujarnya.
Ketua DMI Kabupaten Sidoarjo Imam Mukozali mengapresiasi langkah BPJS Ketenagakerjaan yang aktif mengedukasi dan memberikan perlindungan kepada para imam masjid.
“Kami sangat menyambut baik kerja sama ini. Semoga semua imam masjid di Sidoarjo bisa menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan agar terlindungi dari risiko kerja dan dapat memberikan ketenangan bagi keluarga,” katanya.
Selain sosialisasi kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penanaman pohon secara simbolis di lingkungan Masjid Baiturrahman sebagai bagian dari gerakan nasional Eco-Masjid yang digagas oleh Dewan Masjid Indonesia.
