Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan pentingnya menjaga keberagamaan etnis, budaya, suku, ras, dan agama dengan saling berbagi di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Sebagai manusia dari agama manapun, selalu diajarkan berbagi terhadap sesama," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu.
Hal itu selalu disampaikan Wali Kota Eri dalam berbagai kesempatan khususnya saat pertemuan warga maupun saat memberikan bantuan sosial kepada warga tidak mampu di Surabaya.
Seperti halnya Peringatan Paskah dan Kenaikan Isa Al-Masih oleh Persekutuan Doa Oikumene Pemkot dan DPRD Surabaya, Wali Kota Eri menyerahkan 150 bantuan sosial kepada warga non Muslim atau umat Kristiani, di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Jumat (26/5).
Bantuan sosial tersebut berhasil dihimpun oleh Bangga Surabaya Peduli (BSP) dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) beragama Kristen dan Katolik yang menyisihkan 2,5 persen penghasilannya, serta dari anggota Persekutuan Doa Oikumene Pemkot dan DPRD Surabaya.
Bantuan sosial yang diberikan meliputi sembako, mesin jahit, rombong, kursi roda, alat bantu dengar, hingga dana bantuan pendidikan.
Baca juga: Eri Cahyadi: Pemuda berperan besar mengubah suatu bangsa
"Alhamdulillah, hari ini kembali kita berbagi. Betapa indahnya kalau hidup ini saling berbagi, saya matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh ASN di Pemkot Surabaya yang beragama Kristen dan Katolik. Insya Allah, dengan menyisihkan sebagian harta kita melalui bantuan ini, kita bisa melihat kebahagiaan di wajah saudara-saudara kita," katanya.
Cak Eri panggilan akrabnya menjelaskan bahwa para ASN yang menyisihkan 2,5 persen melalui BSP, merupakan ASN yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
"Ini menunjukkan bahwa Surabaya akan terus menjadi kota toleransi tanpa melihat suku, ras, dan agama apapun, karena berbagi itu kewajiban manusia," katanya.
Sebab, menurutnya, sebagai manusia dari agama manapun, selalu diajarkan berbagi terhadap sesama.
"Semoga terus menjadi agenda Pemkot dan semua ASN untuk terus berbagi kepada sesama saudaranya. Karena ini bukan kepentingan politik, tapi untuk pribadi masing-masing untuk mencari rahmat dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa," ucap Cak Eri.
Sementara itu, salah satu warga penerima bantuan sosial, Wijaya Kusuma warga Kecamatan Tambaksari Surabaya, menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi karena telah mendapat satu buah rombong usaha.
"Saya merasa senang, terima kasih kepada bapak Eri Cahyadi yang selama ini memperhatikan Kota Surabaya, serta memperhatikan orang-orang yang tidak mampu. Saya berharap siapapun yang menjadi pemimpin di Surabaya bisa terus memperhatikan rakyatnya, seperti pak Eri," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Sebagai manusia dari agama manapun, selalu diajarkan berbagi terhadap sesama," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu.
Hal itu selalu disampaikan Wali Kota Eri dalam berbagai kesempatan khususnya saat pertemuan warga maupun saat memberikan bantuan sosial kepada warga tidak mampu di Surabaya.
Seperti halnya Peringatan Paskah dan Kenaikan Isa Al-Masih oleh Persekutuan Doa Oikumene Pemkot dan DPRD Surabaya, Wali Kota Eri menyerahkan 150 bantuan sosial kepada warga non Muslim atau umat Kristiani, di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Jumat (26/5).
Bantuan sosial tersebut berhasil dihimpun oleh Bangga Surabaya Peduli (BSP) dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) beragama Kristen dan Katolik yang menyisihkan 2,5 persen penghasilannya, serta dari anggota Persekutuan Doa Oikumene Pemkot dan DPRD Surabaya.
Bantuan sosial yang diberikan meliputi sembako, mesin jahit, rombong, kursi roda, alat bantu dengar, hingga dana bantuan pendidikan.
Baca juga: Eri Cahyadi: Pemuda berperan besar mengubah suatu bangsa
"Alhamdulillah, hari ini kembali kita berbagi. Betapa indahnya kalau hidup ini saling berbagi, saya matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh ASN di Pemkot Surabaya yang beragama Kristen dan Katolik. Insya Allah, dengan menyisihkan sebagian harta kita melalui bantuan ini, kita bisa melihat kebahagiaan di wajah saudara-saudara kita," katanya.
Cak Eri panggilan akrabnya menjelaskan bahwa para ASN yang menyisihkan 2,5 persen melalui BSP, merupakan ASN yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
"Ini menunjukkan bahwa Surabaya akan terus menjadi kota toleransi tanpa melihat suku, ras, dan agama apapun, karena berbagi itu kewajiban manusia," katanya.
Sebab, menurutnya, sebagai manusia dari agama manapun, selalu diajarkan berbagi terhadap sesama.
"Semoga terus menjadi agenda Pemkot dan semua ASN untuk terus berbagi kepada sesama saudaranya. Karena ini bukan kepentingan politik, tapi untuk pribadi masing-masing untuk mencari rahmat dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa," ucap Cak Eri.
Sementara itu, salah satu warga penerima bantuan sosial, Wijaya Kusuma warga Kecamatan Tambaksari Surabaya, menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi karena telah mendapat satu buah rombong usaha.
"Saya merasa senang, terima kasih kepada bapak Eri Cahyadi yang selama ini memperhatikan Kota Surabaya, serta memperhatikan orang-orang yang tidak mampu. Saya berharap siapapun yang menjadi pemimpin di Surabaya bisa terus memperhatikan rakyatnya, seperti pak Eri," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023