Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur merawat 149 pasien demam berdarah (DB) selama tiga bulan pada akhir 2022 seiring dengan musim hujan.
"Selama bulan Oktober sampai Desember 2022, ada 149 pasien DB yang dirawat di RSUD Caruban. Jumlahnya cukup banyak bersamaan dengan tingginya curah hujan," ujar Direktur RSUD Caruban Kabupaten Madiun drg Farid Amirudin di Madiun, Senin.
Pihaknya merinci, sesuai data pasien DB di rumah sakit setempat pada Oktober 2022 mencapai 52 orang, November 45 orang, dan Desember 52 orang.
Ia menjelaskan memasuki musim hujan seperti sekarang ini, tren penyebaran demam berdarah masih tinggi. Hal itu karena Januari 2023 curah hujan masih tinggi bahkan mencapai puncaknya hingga Februari.
"Maka dari itu masih rawan penyebaran penyakit demam berdarah karena banyak genangan air hujan. Warga Kabupaten Madiun diminta untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar," kata dia.
Ia juga mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), di antaranya melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Ia menjelaskan PSN lebih efektif mencegah penyebaran penyakit demam berdarah. PSN dilakukan dengan 3M, yakni menguras bak air kamar mandi, menutup tempat-tempat air, dan mengubur tempat-tempat air yang tidak dipergunakan.
Ia menambahkan jumlah pasien DB di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun dimungkinkan masih dapat bertambah seiring curah hujan yang masih tinggi.
Pasien diare yang dirawat di rumah sakit setempat juga cukup banyak. Sesuai data, kasus diare selama Oktober 2022 mencapai 16 pasien, November 23 pasien, dan Desember 26 pasien.
Peningkatan jumlah pasien diare dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya lingkungan dan cuaca ekstrem selama ini.
"Peningkatan kasus diare terjadi akibat datangnya musim hujan yang banyak genangan air dan lembab. Kondisi tersebut membuat kuman dan bakteri cepat berkembang biak dan menyebabkan diare jika pola hidup tidak bersih," ujarnya.
Pihaknya berharap, seluruh warga Kabupaten Madiun menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, sebab diare cepat menyerang jika masyarakat tidak menjaga kebersihan makanan dan lingkungan.
Para orang tua juga diimbau memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya di luar rumah, untuk mengantisipasi mereka membeli makanan yang kurang higienis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Selama bulan Oktober sampai Desember 2022, ada 149 pasien DB yang dirawat di RSUD Caruban. Jumlahnya cukup banyak bersamaan dengan tingginya curah hujan," ujar Direktur RSUD Caruban Kabupaten Madiun drg Farid Amirudin di Madiun, Senin.
Pihaknya merinci, sesuai data pasien DB di rumah sakit setempat pada Oktober 2022 mencapai 52 orang, November 45 orang, dan Desember 52 orang.
Ia menjelaskan memasuki musim hujan seperti sekarang ini, tren penyebaran demam berdarah masih tinggi. Hal itu karena Januari 2023 curah hujan masih tinggi bahkan mencapai puncaknya hingga Februari.
"Maka dari itu masih rawan penyebaran penyakit demam berdarah karena banyak genangan air hujan. Warga Kabupaten Madiun diminta untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar," kata dia.
Ia juga mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), di antaranya melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Ia menjelaskan PSN lebih efektif mencegah penyebaran penyakit demam berdarah. PSN dilakukan dengan 3M, yakni menguras bak air kamar mandi, menutup tempat-tempat air, dan mengubur tempat-tempat air yang tidak dipergunakan.
Ia menambahkan jumlah pasien DB di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun dimungkinkan masih dapat bertambah seiring curah hujan yang masih tinggi.
Pasien diare yang dirawat di rumah sakit setempat juga cukup banyak. Sesuai data, kasus diare selama Oktober 2022 mencapai 16 pasien, November 23 pasien, dan Desember 26 pasien.
Peningkatan jumlah pasien diare dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya lingkungan dan cuaca ekstrem selama ini.
"Peningkatan kasus diare terjadi akibat datangnya musim hujan yang banyak genangan air dan lembab. Kondisi tersebut membuat kuman dan bakteri cepat berkembang biak dan menyebabkan diare jika pola hidup tidak bersih," ujarnya.
Pihaknya berharap, seluruh warga Kabupaten Madiun menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, sebab diare cepat menyerang jika masyarakat tidak menjaga kebersihan makanan dan lingkungan.
Para orang tua juga diimbau memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya di luar rumah, untuk mengantisipasi mereka membeli makanan yang kurang higienis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023