Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Madiun, Jawa Timur menangani sebanyak 60 kasus kebakaran yang terjadi di wilayah itu selama periode Januari hingga pertengahan November 2022.

"Dari 60 insiden kebakaran yang terjadi hingga pertengahan November tersebut didominasi akibat kelalaian manusia dalam rumah tangga," ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Madiun Sunardi Nurcahyono di Madiun, Rabu.

Selain itu, banyaknya kasus kebakaran juga disebabkan karena faktor korsleting listrik. Utamanya untuk kebakaran bangunan dan rumah.

Menurut dia, meski saat ini sedang berlangsung musim hujan, kebakaran juga dapat terjadi di rumah atau bangunan.

"Salah satunya disebabkan oleh korsleting listrik karena terkena air hujan," kata dia.

Karena itu, Sunardi mengimbau masyarakat untuk senantiasa memperhatikan instalasi listrik di rumah masing-masing. Terutama, yang berada di titik-titik rawan.

"Misalnya kabel-kabel yang sudah tua. Jangan sampai menjadi penyebab bencana," katanya.

Untuk mencegah kebakaran, Satpol PP Madiun meminta masyarakat berhati-hati saat beraktivitas menggunakan api ataupun listrik.

Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kebakaran, baik di rumah maupun area lahan, seperti mematikan listrik saat berpergian dan mengecek kabel jaringan listrik di rumah secara rutin, menyediakan alat pemadam api ringan, dan karung pemadam api di rumah, serta memasang alat deteksi asap.

Selain itu, memastikan api kompor mati setelah digunakan, memastikan api padam sempurna setelah membakar sampah, serta memastikan puntung rokok padam dan jangan membuang puntung rokok di tempat yang mudah terbakar.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan kebakaran kepada warga setempat melalui berbagai kegiatan pertemuan masyarakat, baik di tingkat desa, kecamatan maupun lembaga. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022