Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberangkatkan transmigran asal berbagai kabupaten/kota wilayah Jawa Timur tujuan sejumlah daerah di Sulawesi. 

"Rombongan transmigran sebanyak 121 jiwa yang terdiri dari 98 kepala keluarga (KK) asal Jatim. Ini adalah merupakan keberangkatan gelombang kedua, di era Gubernur Khofifah Indar Parawansa," katanya usai memberangkatkan transmigran di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin sore.

Mendes Halim memastikan telah dijadwalkan gelombang keberangkatan transmigrasi asal Jatim yang ketiga pada bulan November mendatang.

Tercatat, pada keberangkatan transmigran gelombang kedua ini, beberapa di antaranya telah mendaftar sejak tahun 2019. Keberangkatannya terpaksa tertunda akibat pandemi COVID-19. 

Menggunakan tiga bus, rombongan masing-masing menuju ke Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, lalu Ramona, Kabupaten Muna dan Watutinawu, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Di daerah tujuan transmigrasi, setiap KK telah difasilitasi tempat tinggal dan lahan pertanian atau perkebunan, masing-masing minimal seluas satu hektare. 

"Para transmigran ini bukan menempati permukiman baru. Lahan yang akan mereka tempati memanfaatkan permukiman yang sudah ada. Jadi jauh lebih siap karena di sana sudah ada permukiman, memanfaatkan lahan sisa kampung," ujar Mendes Halim. 

Mayoritas transmigran mengaku tidak sulit untuk mengolah lahan yang telah disediakan pemerintah. "Karena saya sebelumnya telah bekerja sebagai buruh tani," kata Maskur, transmigran asal Kabupaten Kediri. 

Terlebih, dalam pembangunan lahan pertanian atau perkebunannya nanti, selama lima tahun ke depan, masing-masing transmigran akan didampingi oleh petugas dari instansi pemerintah terkait. 
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022