Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memberangkatkan 100 kepala keluarga transmigran asal sejumlah daerah dengan tujuan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu.
"Kali ini 100 kepala keluarga dengan total 309 jiwa yang transmigrasi dari Jatim," ujarnya di sela pemberangkatan di Balai Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim di Surabaya.
Pada 2016, transmigran asal Jatim total mencapai 550 kepala keluarga, rinciannya 100 KK dibiayai APBD Jatim, sedangkan 450 KK lainnya menggunakan dana dari APBN.
"Kita bersyukur karena setiap tahun peminat transmigrasi di Jatim rata-rata antara 2.000-2.500 KK sehingga dengan adanya pemberangkatan maka membantu pengurangan pengangguran," ucapnya.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menyampaikan kerja sama antara Pemprov Jatim, Pemerintah Kabupaten Bulungan, dan Pemerintah Pusat telah dimulai sejak 2012.
Pemprov Jatim dalam APBD secara khusus mengalokasikan dana hibah untuk membiayai pembangunan rumah transmigran, jamban keluarga, dan sarana air bersih.
"Melalui kerja sama itu sampai tahun keempat telah menempatkan transmigran sebanyak 700 KK atau sekitar 2.155 jiwa. Dengan tambahan sekarang maka memberangkatkan 800 KK atau sekitar 2.488 jiwa dengan total dana hibah sebesar Rp31,177 miliar," katanya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berpesan agar para transmigran menguatkan tekad karena mayoritas menjadi keluarga yang sukses dalam arti kesejahteraan meningkat.
"Ikuti juga peribahasa 'Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung'. Artinya, hormati budaya dan adat-istiadat di tempat tujuan transmigrasi," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Tak itu saja, Gus Ipul juga berpesan agar disiplin dan penuh tanggung jawab dalam semua urusan sekaligus membiasakan menabung yang manfaatnya akan terasa di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Disnakertransduk Jatim Sukardo mengatakan para transmigran itu berangkat menggunakan kapal laut menuju Makassar selama dua hari dua malam, kemudian dilanjutkan ke Tarakan selama tiga hari tiga malam.
"Sebelum berangkat ke Tarakan, transitnya di Makassar sehari," kata mantan Sekretaris DPRD Jatim tersebut.
Setibanya di sana, lanjut dia, para transmigran mendapat rumah tipe 36, tanah seluas dua hektare, tunjangan hidup selama 18 bulan dan memastikan keikutsertaan pada program BPJS ketenagakerjaan maupun kesehatan. (*)