Pemerintah Kabupaten Kediri mendorong adanya diversifikasi olahan produk hasil pertanian sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomis.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pengembangan produk unggul pertanian merupakan salah satu strategi pembangunan perekonomian di Kabupaten Kediri.
"Produk unggulan ini kami diversifikasi terus produknya. Kami kembangkan terus, semakin banyak," katanya di Kediri, Minggu.
Ia menambahkan, rencana operasional bandara di Kabupaten Kediri, tentunya bisa menciptakan multiplier effect (efek berganda) salah satunya produk oleh-oleh dari kabupaten ini
Ada beragam produk pertanian yang sudah menjadi ciri khas, misalnya buah nanas, mangga podang, dan beragam produk pertanian lainnya yang bisa menjadi oleh-oleh.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Anang Widodo mengatakan pelatihan diversifikasi produk olahan nanas kepada kelompok wanita tani (KWT) digelar di Balai Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, di kaki Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut).
Ia mengemukakan pelatihan diversifikasi produk hasil pertanian ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi bagi petani. Salah satunya mengolah buah nanas menjadi kue pie.
"Kami harapkan nantinya setelah pelatihan ini mereka mampu mengolah buah nanas menjadi olahan pie nanas, sehingga jangkauan pasar meningkat dan tidak terbatas pada penjualan buah segar," katanya.
Ia juga menambahkan tidak semua buah nanas lolos grade standar mutu untuk dijual. Bahkan, saat terpaksa dijual pun, harganya juga murah, sehingga dengan pelatihan ini peserta dapat mengolah buah nanas menjadi produk yang nilainya lebih tinggi.
"Adanya pelatihan mengolah buah nanas ini, yang awalnya tidak masuk grade standar mutu untuk dijual buah segar dapat diolah menjadi produk lain, seperti pie nanas. Dengan begitu dapat meningkatkan nilai ekonomi buah nanas. Untuk nanas kualitas premium (dijual buah segar)," kata dia.
Pelatihan itu diikuti sekitar 40 warga di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Kecamatan ini adalah salah satu sentra buah nanas dengan produksi yang cukup besar.
Beragam varietas ditanam, salah satunya adalah nanas Pasir Kelud yang kini menjadi primadona petani. Selain harganya yang mahal saat dijual, bobot buah juga besar dan rasa buah yang manis serta mudah dipotong.
Selain buah nanas di Kecamatan Ngancar, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri juga sedang mengembangkan olahan buah mangga podang. Buah ini banyak ditanam di Kecamatan Banyakan, dekat dengan area bandar udara.
Petani di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri itu dilakukan pendampingan sehingga nantinya bisa mengangkat mangga podang naik kelas premium dengan menerapkan standar Good Agriculture Practices (GAP) atau pedoman menjamin kualitas produk.
"Mangga podang selama ini menjualnya masih di pinggir jalan, ini sekarang kami sedang mengangkat kelas yang premium," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pengembangan produk unggul pertanian merupakan salah satu strategi pembangunan perekonomian di Kabupaten Kediri.
"Produk unggulan ini kami diversifikasi terus produknya. Kami kembangkan terus, semakin banyak," katanya di Kediri, Minggu.
Ia menambahkan, rencana operasional bandara di Kabupaten Kediri, tentunya bisa menciptakan multiplier effect (efek berganda) salah satunya produk oleh-oleh dari kabupaten ini
Ada beragam produk pertanian yang sudah menjadi ciri khas, misalnya buah nanas, mangga podang, dan beragam produk pertanian lainnya yang bisa menjadi oleh-oleh.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Anang Widodo mengatakan pelatihan diversifikasi produk olahan nanas kepada kelompok wanita tani (KWT) digelar di Balai Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, di kaki Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut).
Ia mengemukakan pelatihan diversifikasi produk hasil pertanian ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi bagi petani. Salah satunya mengolah buah nanas menjadi kue pie.
"Kami harapkan nantinya setelah pelatihan ini mereka mampu mengolah buah nanas menjadi olahan pie nanas, sehingga jangkauan pasar meningkat dan tidak terbatas pada penjualan buah segar," katanya.
Ia juga menambahkan tidak semua buah nanas lolos grade standar mutu untuk dijual. Bahkan, saat terpaksa dijual pun, harganya juga murah, sehingga dengan pelatihan ini peserta dapat mengolah buah nanas menjadi produk yang nilainya lebih tinggi.
"Adanya pelatihan mengolah buah nanas ini, yang awalnya tidak masuk grade standar mutu untuk dijual buah segar dapat diolah menjadi produk lain, seperti pie nanas. Dengan begitu dapat meningkatkan nilai ekonomi buah nanas. Untuk nanas kualitas premium (dijual buah segar)," kata dia.
Pelatihan itu diikuti sekitar 40 warga di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Kecamatan ini adalah salah satu sentra buah nanas dengan produksi yang cukup besar.
Beragam varietas ditanam, salah satunya adalah nanas Pasir Kelud yang kini menjadi primadona petani. Selain harganya yang mahal saat dijual, bobot buah juga besar dan rasa buah yang manis serta mudah dipotong.
Selain buah nanas di Kecamatan Ngancar, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri juga sedang mengembangkan olahan buah mangga podang. Buah ini banyak ditanam di Kecamatan Banyakan, dekat dengan area bandar udara.
Petani di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri itu dilakukan pendampingan sehingga nantinya bisa mengangkat mangga podang naik kelas premium dengan menerapkan standar Good Agriculture Practices (GAP) atau pedoman menjamin kualitas produk.
"Mangga podang selama ini menjualnya masih di pinggir jalan, ini sekarang kami sedang mengangkat kelas yang premium," tutur dia.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022