Pemerintah Kota Surabaya mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat, berharap seluruh warga lebih berhati-hati dengan tidak perlu merasa takut secara berlebihan dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Meskipun Bu Gubernur Jatim Khofifah mengatakan di Jatim masih nol kasus, tapi kami harus tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan," katanya.

Kota Surabaya, kata dia, belum mencatat adanya penemuan kasus cacar monyet.

Pemkot Surabaya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bahkan telah menyiapkan lokasi isolasi/karantina bagi pasien di RSUD Dr. Soewandhie Kota Surabaya.

"Surabaya masih nihil, kalau ditemukan kami langsung lakukan isolasi dan kami sudah siapkan juga lokasinya," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina meminta warga menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), yaitu dengan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan penyanitasi tangan (hand sanitizer), serta memakai masker pada waktu bepergian di tempat umum.

"Untuk menghindari terjangkitnya paparan virus tersebut, sebaiknya memasak daging dengan sempurna, menghindari kontak fisik atau menjaga jarak dengan orang sakit, terutama yang mempunyai gejala menyerupai cacar ponyet," ujar Nanik.

Selanjutnya, bagi warga yang sedang dalam kondisi kurang sehat atau sakit,bisa menjaga jarak dengan masyarakat, memakai masker dan tidak bepergian ke tempat umum.

Menurut dia, cara mendeteksi penyakit cacar monyet adalah dengan mengenali tanda dan gejalanya, di antaranya demam tiba-tiba 38,5 derajat celcius, nyeri otot, sakit kepala, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening terutama pada daerah leher dan ketiak, dan ruam pada kulit terutama pada lipatan kulit.

Lebih lanjut, kata dia, apabila ditemukan kasus diduga cacar monyet maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki ruang isolasi khusus.

"Segera melaporkan ke Puskesmas terdekat apabila ditemukan seseorang yang mengalami gejala seperti penyakit cacar monyet," tutur Nanik.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022