Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur Prof. Dr. K.H. Halim Soebahar menyatakan bahwa MUI merupakan organisasi yang tidak memiliki massa dan tidak berafiliasi pada salah satu partai politik atau golongan.

"MUI ini tidak bisa dijual dalam politik praktis atau jangka pendek," kata Kiai Halim Soebahar dalam sambutannya saat menghadiri pengukuhan 17 ketua MUI kecamatan di Pendopo Kabupaten Situbondo, Rabu.

Ia menjelaskan empat fungsi MUI, yakni sebagai wadah musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan umat, wadah silaturahim, wadah fatwa, dan merupakan perwakilan suara umat Islam.

"Oleh karena itu, MUI bisa bersama dengan forkopimda membantu kerja pemerintah dalam menjamin kemaslahatan umat," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Karteker Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Situbondo K.H. Ahsanul Haq mengemukakan pengukuhan 17 ketua MUI kecamatan se-Kabupaten Situbondo sebagai persiapan pelaksanaan musyawarah daerah (musda).

"Tugas kami adalah menggelar musyawarah daerah MUI Kabupaten Situbondo, yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat," ujarnya.

Kiai Ahsanul Haq menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah ikut menyukseskan pengukuhan terhadap pengurus MUI di setiap kecamatan di Situbondo, sehingga pelaksanaan pengukuhan berjalan dengan baik.

Bupati Situbondo Karna Suswandi berharap MUI yang merupakan wadah bagi para ulama, tentunya keberadaannya sangat penting bagi pemerintah daerah. Karena fatwanya sangat dibutuhkan oleh umat, khususnya di Situbondo.

"Kami berharap, MUI bisa merajut kebersamaan di Situbondo, sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama yang menjadi rujukan bagi umat," tuturnya.

Dalam pengukuhan 17 ketua kecamatan di Situbondo ini, juga dihadiri juga Rois Syuriah PCNU K.H. Zainul Mun'im, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Situbondo, K.H. Muhyiddin Khatib,  dan forkopimda.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022