Inovasi Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, untuk mengembangkan potensi lokalnya menjadi sesuatu yang unik dan menarik hingga disukai dan dikunjungi wisatawan, terus dilakukan.

Kali ini, Pemkot Madiun menggandeng dua BUMN sekaligus, yakni PT INKA (Persero) dan PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun guna membangun kawasan ekonomi di Jalan Bogowonto Kota Madiun untuk "disulap" menjadi tempat wisata kuliner yang berkonsep kereta api kuno.

Sadar minim akan potensi wisata alam, Pemkot Madiun melirik potensi sejarah tentang perkeretaapian yang dimilikinya untuk dikembangkan guna mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi setempat.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan gagasan membuat wisata kuliner berkonsep kereta api itu adalah untuk memperkuat identitas Kota Madiun sebagai kota sejarah tentang kereta api.

"Kota Madiun dan kereta api ini kan tidak bisa dipisahkan, punya sejarah tersendiri. Sejarah ini tidak kita hilangkan, namun semakin kita perkuat," ujar Wali Kota Maidi.

Bekerja sama dengan PT INKA dan KAI, Pemkot Madiun berencana membangun kawasan ekonomi baru di lokasi Jalan Bogowonto untuk dikonsep berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.

Rel kereta api yang lama terpendam aspal di Jalan Bogowonto nantinya akan diangkat kembali untuk mewujudkan kawasan wisata kuliner berkonsep kereta tersebut. Adapun rel tersebut dulunya adalah bekas jalur KA jurusan Madiun--Ponorogo yang tidak beroperasi lagi sejak pertengahan tahun 1980-an.

Menurut Maidi, kawasan tersebut tak hanya akan dijadikan sentra wisata kuliner, namun juga wahana edukasi tentang sejarah perkeretaapian. 

"Kawasan Jalan Bogowonto ini memiliki sejarah besar, kami ingin mengangkat sejarah tempo dulu itu agar tidak hilang," katanya.

Pemerintah Kota Madiun juga akan melakukan penataan sekitarnya, mulai penambahan lampu, perbaikan taman, dan fasilitas pendukung lainnya. Sehingga kawasan tersebut menjadi tempat jujukan wisata yang unik.

Dukungan penuh

Rencana Pemkot Madiun untuk mengembangkan kawasan ekonomi di Jalan Bogowonto menjadi sentra wisata kuliner berkonsep kereta api kuno mendapat dukungan penuh dari dua BUMN yang berkecimpung di dunia perkeretaapian. PT INKA dan KAI menyatakan siap mengakomodasi kebutuhan untuk merealisasikan kawasan wisata kuliner dan edukasi kereta tempo dulu tersebut.

Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju mengatakan INKA akan menyediakan empat gerbong untuk tempat wisata kuliner berkonsep kereta di Jalan Bogowonto tersebut.

"Kami akan menyediakan empat kereta. Satu kereta eksekutif yang dari stainless steel dan tiga kereta flat car atau gerbong datar," kata Agung Sedaju.

Menurut dia, gerbong datar tersebut biasa digunakan untuk mengangkut kontainer atau peti kemas yang nantinya akan dimodifikasi menjadi tempat resto, kafe, atau sejenisnya. 

"Kereta itu sebagai ikonnya dan bagian kami yang menyediakan. Sedangkan kawasan sekitarnya akan dipercantik Pemkot, termasuk toko-toko di sekitarnya, minimal dicat agar bagus dan bersih," kata dia.

Agung menambahkan dalam kerja sama tersebut, terdapat tiga pihak yang memiliki peran masing-masing. Ketiganya adalah PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun sebagai pemilik aset di kawasan tersebut, INKA yang menyediakan lokomotif dan rangkaian gerbong kereta, serta Pemkot Madiun yang melengkapi fasilitas pendukungnya. Pengelolaannya menggunakan sistem bagi hasil. 
 
Sejumlah pekerja melakukan penggalian rel dengan alat berat yang telah tertutup aspal di Jalan Bogowonto, Kota Madiun, Jatim. Penggalian rel kuno tersebut untuk mendukung rencana Pemkot Madiun bekerja sama dengan PT INKA (Persero) dan PT KAI (Persero) untuk membangun tempat wisata kuliner berkonsep kereta api. (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun)

Hal yang sama diungkapkan PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun sebagai pemilik aset rel KA di kawasan tersebut. Pihaknya mendukung penuh rencana pemkot mengembangkan kawasan ekonomi di Jalan Bogowonto. 

Kepala Daerah Operasional (Daop) 7 Madiun Hendra Wahyono mendukung pemanfaatan aset di kawasan tersebut untuk menjadi kawasan kuliner dan edukasi kereta tempo dulu. Mulai rel kereta api (KA) yang sudah terpendam hingga lahan. Pihaknya juga bersedia mengangkat bekas rel KA kuno yang dulunya merupakan jalur KA jurusan Madiun-Ponorogo. 

"Kami mendukung. Karena rel ini sifatnya sedang tidak beroperasi, maka bisa digunakan sesuai rencana Bapak Wali Kota," kata Hendra.

Guna mewujudkan wacana tersebut, sejumlah petugas mulai mencari kembali keberadaan rel yang saat ini sudah tertutup aspal. Pengerjaan penggalian rel sudah dilakukan per Kamis (24/2) kemarin. Rel tersebut akan dikembalikan sesuai kebutuhan, yakni sepanjang gerbong dan lokomotifnya.

Sesuai rencana, pengerjaan pengembangan kawasan Bogowonto tersebut ditarget selesai tahun ini dan semakin melengkapi tempat-tempat menarik lainnya di Kota Madiun yang selama dua tahun terakhir gencar dibangun oleh Pemkot Madiun dibawah kepemimpinan Wali Kota Maidi dan Wakilnya Inda Raya.

Dengan melihat peluang besar tersebut, Wali Kota Maidi ingin warganya bersiap dan ikut mendukung, terlebih warga di sekitar kawasan tersebut.

"Tentunya akan berdampak positif untuk toko-toko di kawasan situ juga. Kami minta mereka mulai memikirkan konsep jualan dan lain-lain," katanya.

Maidi ingin dengan keberadaan wisata kuliner berkonsep kereta di Jalan Bogowonto tersebut diharapkan semakin menguatkan image baru Kota Madiun sebagai kota tujuan wisata belanja dan kuliner, bukan hanya kota transit. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022