Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan memfasilitasi para petani kopi setempat yang akan mempertemukan langsung dengan investor dari berbagai negara lewat program Ijen Coffee Market.

Ijen Coffee Market ini digelar oleh kolaborasi National Support for Local Investment Climate / National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED), bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian BPN/Bapennas dan Kementerian PDTT.

"Program ini akan mempertemukan langsung petani dengan para investor dari berbagai negara, tanpa melalui perantara. Dengan demikian produk kopi petani memiliki nilai ekonomi yang semakin tinggi," kata Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenko Marves Kosmas Harefa di Banyuwangi, Selasa.

Katanya, program ini rencananya akan digelar akhir Maret 2022 selama tiga hari di Banyuwangi. Ada 35 investor yang terlibat, mulai dari dalam negeri serta berbagai negara, seperti Jerman, Kanada, Filipina, dan lainnya. Tidak hanya luar negeri, pemangku kepentingan dalam negeri, seperti Shoope, Astra Internasional, dan lainnya juga terlibat dalam program ini.

Menurut dia, ada tiga agenda dalam Ijen Coffee Market, yakni coffee market, domestic business matching, dan international business matching. Nantinya para petani akan dipertemukan langsung dengan para investor.

"Tidak hanya petani sebagai produsen kopi, melainkan ekosistem UMKM kopi juga dilibatkan dalam kegiatan ini. Misalnya para pelaku usaha kopi lainnya," kata Kosmas.

NSLIC/NSELRED merupakan program kerja sama antara pemerintah Indonesia melalui Kementerian BPN/Bappenas dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC), dalam mengembangkan kapasitas para pihak untuk meningkatkan iklim investasi lokal serta mengembangkan ekonomi lokal.

Dipilihnya Banyuwangi, karena daerah ini merupakan salah satu produksi kopi terbesar di Jawa Timur, tidak hanya kopi hasil perkebunan namun juga kopi rakyatnya. Selain itu kopi Banyuwangi juga telah dikenal berkualitas baik jenis robusta maupun arabika.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi dukungan pemerintah pusat pada Banyuwangi. Katanya, dengan Ijen Coffee Market ini memberikan peluang besar pada petani Banyuwangi agar produknya merambah pasar luar negeri.

"Kopi Banyuwangi sudah ada yang ekspor ke luar negeri. Dengan cara ini produk kopi rakyat Banyuwangi lainnya kian memiliki peluang semakin luas menembus pasar mancanegara," ujarnya.

Bupati Ipuk juga langsung menginstruksikan kepada dinas terkait untuk mendata petani dan UMKM pelaku usaha kopi di Banyuwangi yang  akan dimasukkan dalam katalog Ijen Coffee Market.

"Ini kesempatan besar bagi petani dan pelaku usaha kopi Banyuwangi. Karena itu harus dimanfaatkan maksimal. Selain itu terus lakukan pendampingan untuk peningkatan kualitas produk petani kopi Banyuwangi," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022