PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) memberikan pelatihan kepada sejumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai wujud program tanggung jawab sosial perusahaan agar UMKM bisa naik kelas.
Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) M. Wahid Sutopo mengatakan melalui kegiatan pembinaan dan pelatihan ini, pelaku UMKM bisa lebih berkembang usahanya dalam mendukung perekonomian daerah dan nasional.
Menurut ia, UMKM memiliki kontribusi dan peran penting dalam perekonomian nasional dalam hal pembentukan produk domestik bruto serta penyerapan tenaga kerja.
"Sektor UMKM telah terbukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi seperti pada saat krisis ekonomi 1998 atau pada saat pandemi Covid-19 yang terjadi sampai saat ini," ujarnya melalui siaran pers yang diterima ANTARA.
Sutopo menimpali, "Diharapkan dengan adanya pembinaan UMKM secara berkelanjutan ini, pada saat proyek jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi rampung dikerjakan, para pelaku UMKM lokal di Situbondo dapat menangkap peluang-peluang ekonomi baru"
PT PII sebagai salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan merupakan penjamin proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi yang aksesnya melalui wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Sutopo menambahkan pengembangan UMKM masih menghadapi sejumlah hambatan untuk melahirkan UMKM yang mampu berorientasi ekspor, tidak hanya untuk pasar lokal. Tantangan pengembangan UMKM ini bermuara pada kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia pada akses modal, teknologi, kualitas produk, serta kemampuan manajerial.
"Pemerintah telah merancang target pengembangan UMKM selama lima tahun ke depan, seperti dipaparkan dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJM Nasional Tahun 2020-2024. Peran serta berbagai pihak termasuk BUMN mutlak diperlukan guna mendukung target pengembangan UMKM tersebut. Dalam hal ini PT PII sebagai salah satu BUMN turut andil dalam mendukung program pengembangan UMKM," pungkas Sutopo.
Adapun pembinaan yang diberikan kepada pelaku UMKM Situbondo juga mencakup pelatihan-pelatihan yang diperlukan, antara lain pelatihan kewirausahaan, keamanan pangan dan
standarisasi produk, tata kelola keuangan, tata kelola usaha dan produksi, kemasan, pemasaran dan distribusi.
Selain itu, PT PII juga memilih dua UMKM terbaik dari seluruh peserta untuk diberikan fasilitas paket pengepakan, termasuk paket logo desain UMKM dan juga pemberian kemasan baru untuk produk.
Direktur Tiga Langkah Suharti Sadja selaku mitra yang ditunjuk PT PII mengatakan bahwa program CSR pembinaan UMKM Situbondo ini mencakup pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk mendukung pengembangan usaha. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) M. Wahid Sutopo mengatakan melalui kegiatan pembinaan dan pelatihan ini, pelaku UMKM bisa lebih berkembang usahanya dalam mendukung perekonomian daerah dan nasional.
Menurut ia, UMKM memiliki kontribusi dan peran penting dalam perekonomian nasional dalam hal pembentukan produk domestik bruto serta penyerapan tenaga kerja.
"Sektor UMKM telah terbukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi seperti pada saat krisis ekonomi 1998 atau pada saat pandemi Covid-19 yang terjadi sampai saat ini," ujarnya melalui siaran pers yang diterima ANTARA.
Sutopo menimpali, "Diharapkan dengan adanya pembinaan UMKM secara berkelanjutan ini, pada saat proyek jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi rampung dikerjakan, para pelaku UMKM lokal di Situbondo dapat menangkap peluang-peluang ekonomi baru"
PT PII sebagai salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan merupakan penjamin proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi yang aksesnya melalui wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Sutopo menambahkan pengembangan UMKM masih menghadapi sejumlah hambatan untuk melahirkan UMKM yang mampu berorientasi ekspor, tidak hanya untuk pasar lokal. Tantangan pengembangan UMKM ini bermuara pada kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia pada akses modal, teknologi, kualitas produk, serta kemampuan manajerial.
"Pemerintah telah merancang target pengembangan UMKM selama lima tahun ke depan, seperti dipaparkan dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJM Nasional Tahun 2020-2024. Peran serta berbagai pihak termasuk BUMN mutlak diperlukan guna mendukung target pengembangan UMKM tersebut. Dalam hal ini PT PII sebagai salah satu BUMN turut andil dalam mendukung program pengembangan UMKM," pungkas Sutopo.
Adapun pembinaan yang diberikan kepada pelaku UMKM Situbondo juga mencakup pelatihan-pelatihan yang diperlukan, antara lain pelatihan kewirausahaan, keamanan pangan dan
standarisasi produk, tata kelola keuangan, tata kelola usaha dan produksi, kemasan, pemasaran dan distribusi.
Selain itu, PT PII juga memilih dua UMKM terbaik dari seluruh peserta untuk diberikan fasilitas paket pengepakan, termasuk paket logo desain UMKM dan juga pemberian kemasan baru untuk produk.
Direktur Tiga Langkah Suharti Sadja selaku mitra yang ditunjuk PT PII mengatakan bahwa program CSR pembinaan UMKM Situbondo ini mencakup pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk mendukung pengembangan usaha. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021