Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, fokus menggerakkan perekonomian saat PPKM Level 1 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
"Alhamdulillah kita berada di PPKM level 1. Pemerintah Kota Kediri akan terus menggerakkan perekonomian. Di Kota Kediri perekonomian harus terus berputar," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Selasa.
Wali Kota Kediri juga mengingatkan agar masyarakat Kota Kediri terus waspada, kendati saat ini Kediri berada pada PPKM level 1, protokol kesehatan harus terus diterapkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kenaikan kasus di Kota Kediri.
"Kita harus terus jaga Kota Kediri agar terus berada di level 1. Harus terus mematuhi protokol kesehatan meskipun ada beberapa pelonggaran," kata dia.
Sejumlah kegiatan yang turut serta mendukung roda perekonomian juga digelar Kota Kediri, salah satunya dengan kurasi produk untuk siap bersaing di lingkup nasional.
Wali kota mengatakan dengan adanya kurasi ini, diharapkan pelaku UMKM dapat memberikan nilai lebih pada produknya.
"Pemulihan ekonomi yang gencar dilakukan Pemkot Kediri harus selaras dengan semangat pelaku UMKM. Dengan adanya kurasi ini, saya harap memacu pelaku usaha untuk menemukan dan mengemas nilai unik produknya dan semakin siap bersaing dengan produk lainnya," ujar Mas Abu, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri Bambang Priambodo menyampaikan selain untuk bekal para pelaku UMKM untuk meningkatkan performa produk, kurasi ini juga dipersiapkan menjelang Harmoni Fair 2021.
"Pameran ini nantinya akan diikuti oleh Bakorwil Madiun 1, ada 13 kota dan kabupaten. Sehingga para pelaku UMKM Kota Kediri harus mempersiapkan diri menunjukkan performa terbaik, tidak setengah-setengah," ujar Bambang.
Ia pun berharap, produk-produk UMKM ini juga dapat menjadi bingkisan bagi para tamu undangan yang hadir pada pameran nantinya.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Rumah Kurasi ini nantinya akan ada beberapa jenis kurasi, seperti pasar kurasi tradisional, modern, hingga pasar ekspor.
Direktur Rumah Kurasi Setyohadi menjelaskan penampilan kemasan juga sangat mempengaruhi nilai jual produk UMKM. Ia menegaskan bahwa harus ada usaha dari pelaku UMKM untuk meningkatkan performanya dan mengurus legalitas sehingga produknya layak untuk dipamerkan baik di pameran maupun di etalase-etalase pasar swalayan.
Sebelum produknya dikurasi, para pelaku UMKM akan mendapat materi tentang pengetahuan label dan branding kemasan, legalitas, hingga pemasaran.
Tidak hanya berhenti pada kegiatan ini saja, diharapkan para pelaku UMKM yang lain juga dapat mengikuti kegiatan serupa yang diadakan Dinas koperasi dan UMTK Kota Kediri. Selain itu, terdapat pendampingan di Klinik UMKM yang disiapkan bagi seluruh pelaku UMKM di Kota Kediri.
Saat ini, data Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri terdapat sekitar 5.400 UMKM yang telah terdaftar hingga tahun 2021, sehingga semakin besar persaingan yang ada di lingkup Kota Kediri. Diharapkan pelaku UMKM semakin semangat untuk meningkatkan produktifitasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Alhamdulillah kita berada di PPKM level 1. Pemerintah Kota Kediri akan terus menggerakkan perekonomian. Di Kota Kediri perekonomian harus terus berputar," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Selasa.
Wali Kota Kediri juga mengingatkan agar masyarakat Kota Kediri terus waspada, kendati saat ini Kediri berada pada PPKM level 1, protokol kesehatan harus terus diterapkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kenaikan kasus di Kota Kediri.
"Kita harus terus jaga Kota Kediri agar terus berada di level 1. Harus terus mematuhi protokol kesehatan meskipun ada beberapa pelonggaran," kata dia.
Sejumlah kegiatan yang turut serta mendukung roda perekonomian juga digelar Kota Kediri, salah satunya dengan kurasi produk untuk siap bersaing di lingkup nasional.
Wali kota mengatakan dengan adanya kurasi ini, diharapkan pelaku UMKM dapat memberikan nilai lebih pada produknya.
"Pemulihan ekonomi yang gencar dilakukan Pemkot Kediri harus selaras dengan semangat pelaku UMKM. Dengan adanya kurasi ini, saya harap memacu pelaku usaha untuk menemukan dan mengemas nilai unik produknya dan semakin siap bersaing dengan produk lainnya," ujar Mas Abu, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri Bambang Priambodo menyampaikan selain untuk bekal para pelaku UMKM untuk meningkatkan performa produk, kurasi ini juga dipersiapkan menjelang Harmoni Fair 2021.
"Pameran ini nantinya akan diikuti oleh Bakorwil Madiun 1, ada 13 kota dan kabupaten. Sehingga para pelaku UMKM Kota Kediri harus mempersiapkan diri menunjukkan performa terbaik, tidak setengah-setengah," ujar Bambang.
Ia pun berharap, produk-produk UMKM ini juga dapat menjadi bingkisan bagi para tamu undangan yang hadir pada pameran nantinya.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Rumah Kurasi ini nantinya akan ada beberapa jenis kurasi, seperti pasar kurasi tradisional, modern, hingga pasar ekspor.
Direktur Rumah Kurasi Setyohadi menjelaskan penampilan kemasan juga sangat mempengaruhi nilai jual produk UMKM. Ia menegaskan bahwa harus ada usaha dari pelaku UMKM untuk meningkatkan performanya dan mengurus legalitas sehingga produknya layak untuk dipamerkan baik di pameran maupun di etalase-etalase pasar swalayan.
Sebelum produknya dikurasi, para pelaku UMKM akan mendapat materi tentang pengetahuan label dan branding kemasan, legalitas, hingga pemasaran.
Tidak hanya berhenti pada kegiatan ini saja, diharapkan para pelaku UMKM yang lain juga dapat mengikuti kegiatan serupa yang diadakan Dinas koperasi dan UMTK Kota Kediri. Selain itu, terdapat pendampingan di Klinik UMKM yang disiapkan bagi seluruh pelaku UMKM di Kota Kediri.
Saat ini, data Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri terdapat sekitar 5.400 UMKM yang telah terdaftar hingga tahun 2021, sehingga semakin besar persaingan yang ada di lingkup Kota Kediri. Diharapkan pelaku UMKM semakin semangat untuk meningkatkan produktifitasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021