Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (25/10) malam, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara hybrid dengan menghadirkan pembicara K.H. Ahmad Muwafiq dari Yogyakarta.

Dalam tausiyahnya, Gus Muwafiq (sapaan  K.H. Ahmad Muwafiq ) menyampaikan peringatan Maulid Nabi memiliki fungsi sebagai penguat karakter kebangsaan yang nasionalistik.

"Peringatan Maulid Nabi tidak semata mengajarkan kecintaan kepada Nabi Muhammad. Namun, juga mengajarkan kecintaan kepada para pewarisnya, yakni para ulama. Dengan kecintaan kepada para ulama yang notabanenya tersebar di seluruh Indonesia itu, akan merekatkan hubungan antar-daerah. Dari sinilah, bibit-bibit kebangsaan bersemi," tuturnya.

Gus Muwafiq juga menyampaikan tentang sisi historis Maulid Nabi dan keterkaitannya dalam menggerakkan ekonomi.

"Maulid Nabi ini sebenarnya telah ada sejak zaman Nabi Muhammad. Setiap hari lahir nabi, pada hari senin, para sahabat itu, membawa makanan kepada Kanjeng Nabi untuk didoakan. Lalu, makanan ini dibawa pulang dengan harapan akan mendapat keberkahan," katanya.

"Lalu, dari tradisi inilah, diadaptasi di seluruh dunia. Hampir dalam setiap penyelenggaraan maulid nabi, selalu dihidangkan berbagai makanan. Jika di Yogyakarta ada sekaten dengan makanan yang disajikan dalam gunungan, di Banyuwangi juga sama. Ada telur yang dihias dan disebut endog-endogan," ujar Gus Muwafiq.

Dari tradisi inilah, kata dia, pada setiap bulan Rabiul Awal dimana kelahiran Nabi Muhammad itu diperingati, perekonomian bergerak. Tidak hanya makanan pokok yang disajikan sebagai berkat maulid.

"Tapi, karena peringatannya dimana-mana, ada banyak yang laku. Ekonomi bergerak. Ini merupakan keberkahan dari maulid," ucapnya.

Gus Muwafiq mengimbau kepada pemerintah untuk menghidup-hidupkan Maulid Nabi. Karena hal tersebut memiliki syarat makna.

"Kita akan dapat keberkahan, tidak hanya dalam soal spiritual. Namun, juga akan mendapatkan keberkahan juga secara langsung," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang mengikuti acara peringatan Maulid Nabi dari pendopo mengajak semua aparatur sipil negara (ASN) yang turut dalam acara tersebut, dapat menyerap hikmah dari tausiyah tersebut.

"Sehingga bisa menjadi penyemangat kita semua dalam menjalankan tugas-tugas sebagai abdi negara," katanya.

Ipuk juga mengharap dengan berkah Maulid Nabi ini, Banyuwangi akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT atas segala marabahaya.

"Semoga Banyuwangi dan kita semua mendapatkan perlindungan dari Allah atas segala bencana, musibah, penyakit dan segala macam marabahaya," tuturnya.

Peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi ini, diikuti oleh Forum Pimpinan Daerah, SKPD dan para kiai di Banyuwangi. Hadir di antaranya adalah Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi KH. Zainullah Marwan, KH. Suyuthi Thoha, KH. Mohammad Yamin, Kiai Kholiq dan belasan kiai lainnya. Selain itu, juga diikuti oleh semua instansi pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa secara virtual. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021