Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jatim Karuniawan Purwanto Sanjaya menyebut pasar log kayu nasional tidak terpengaruh pandemi sehingga penjualannya masih cukup signifikan.

Karuniawan dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, mencatat penjualan log kayu yang dilakukan Perum Perhutani Regional Jatim mengalami peningkatan dibandingkan realisasi tahun 2020.
 
Ia optimistis bahwa proyeksi pendapatan dari penjualan komoditas log kayu hingga akhir tahun ini tercapai Rp774,3 miliar.

Sepanjang Januari-Oktober 2021, Perum Perhutani sudah merealisasikan penjualan mencapai Rp681,3 miliar, melebihi nilai penjualan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp639,8 miliar dengan volume total kayu jati dan rimba sebanyak 369.120 meter kubik.
 
"Untuk tahun ini, ditargetkan penjualannya bisa mencapai Rp774,3 miliar dengan volume total kayu jati sebanyak 202.342 meter kubik dan untuk kayu rimba 234.256 meter kubik. Kami optimistis itu bisa tercapai," katanya.
 
Ia menambahkan masih ada waktu untuk penambahan pendapatan di sisa akhir tahun dengan memperbesar selisih pendapatan dengan tahun lalu.

Selain tidak terpengaruh pandemi, peningkatan pendapatan yang signifikan tahun 2021 ditopang dari kayu A3 (diameter di atas 30 cm) atau kayu besar yang kini mulai langka di pasaran.
 
"Peningkatan ini juga karena Perhutani merupakan pemain tunggal pasar kayu besar, karena dari kayu rakyat hanya memproduksi kayu-kayu berdiameter kecil sampai sedang," katanya.
 
Sekretaris Divisi Regional Perum Perhutani Jatim Dandit Pudyantoro mengatakan signifikannya pasar kayu Tanah Air juga ditopang dengan upaya Perhutani yang mengeluarkan kebijakan e-commerce atau toko online di sektor penjualan log kayu sehingga banyak membawa hasil.
 
"Kami optimistis target pendapatan dari log kayu tahun depan juga akan meningkat karena komposisi pendapatan Divre Jatim masih didominasi dari penjualan log kayu sebesar 51 persen,” ujarnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021