Pasar Modal Indonesia menyerahkan santunan kepada 37 orang ahli waris atau keluarga dari perawat asal Surabaya, Jawa Timur, yang meninggal dunia karena terpapar virus corona penyebab COVID-19.

Santunan berupa uang tunai senilai total Rp444 juta itu diserahkan secara simbolis oleh Ketua Panitia HUT Pasar Modal Indonesia Syafruddin kepada Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya Misutarno pada acara yang digelar secara hybrid di kantor DPD PPNI setempat, Jumat, dan juga dihadiri perwakilan keluarga dan ahli waris dari perawat.

Syafruddin mengatakan santunan ini merupakan bantuan untuk biaya pendidikan anak-anak dari para perawat yang meninggal dunia karena COVID-19. 

Jumlah tersebut, lanjut pria yang juga menjabat sebagai Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) itu, akan diserahkan kepada 37 orang keluarga atau ahli waris yang setiap bulan mendapatkan santunan sebesar Rp1 juta selama satu tahun.

"Kami dari perwakilan industri pasar modal sangat prihatin dengan banyaknya tenaga kesehatan yang gugur karena COVID-19. Pemberian santunan ini merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) Pasar Modal Indonesia bertema penanganan dan pencegahan COVID-19, terutama pemberian santunan bagi para perawat yang gugur dalam membantu menangani COVID-19," ujarnya.

Ketua DPD PPNI Kota Surabaya Misutarno menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian dari Pasar Modal Indonesia dengan memberikan santunan bagi para perawat yang meninggal dunia karena COVID-19.

Selain dari sejumlah pihak, organisasi profesi yang tergabung dalam PPNI juga memberikan santunan bagi setiap perawat yang meninggal dunia karena terpapar virus corona.

"Sebagai bentuk kepedulian, kami dari organisasi profesi PPNI juga memberikan santunan sebesar Rp7,5 juta bagi setiap perawat yang meninggal dunia karena COVID-19," katanya. 

"Rinciannya, dari DPP PPNI Pusat sebesar Rp5 juta, dari DPW PPNI Jawa Timur sebesar Rp2 juta, dan dari DPD PPNI Kota Surabaya sebesar Rp500 ribu, serta karangan bunga," tambahnya. 

Data DPD PPNI Kota Surabaya mencatat jumlah perawat di Kota Pahlawan sebanyak 15.752 orang. Selama pandemi, tercatat ada 1.752 perawat terpapar COVID-19, dengan 37 orang di antaranya meninggal dunia. 

Lebih dari 80 persen perawat yang meninggal dunia itu bertugas di bagian pelayanan dan menangani langsung pasien COVID-19 di beberapa rumah sakit rujukan dan puskesmas di Surabaya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021