Pemerintah Kabupaten Pamekasan merancang program hafalan dan menulis Al-Qur’an untuk siswa tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu tanpa dukungan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Saya yakin program ini bisa dijalankan dan harus dijalankan meski tanpa dukungan APBD. Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional ini, harus menjadi momentum baik dalam menyukseskan program baik untuk para generasi muda bangsa ini," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam diskusi terbatas dengan sejumlah praktisi pendidikan di Pamekasan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Pamekasan, Sabtu.
Program hafalan dan belajar menulis Al-Qur’an itu untuk menciptakan generasi muda masa depan yang bernilai Qur'ani, yang tidak hanya bisa membaca dan menghafal Al-Qur’an, melainkan juga bisa menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan ejaan yang baik dan benar.
"Sebab, belum tentu orang bisa membaca Al-Qur’an itu juga bisa menulis, termasuk belum tentu juga bisa menulis apa yang dia hafal. Kita ingin kemampuan membaca, mengahafal dan menulis itu padu di anak didik kita ini," katanya.
Bupati menjelaskan program itu merupakan langkah strategis untuk membumikan Al-Qur’an di Kabupaten Pamekasan, mengingat kabupaten ini sejak dulu telah menetapkan diri sebagai kabupaten yang memiliki komitmen pada pengembangan nilai-nilai ke-Islam-an melalui Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).
Bupati muda penulis buku "Pesantren Nalar dan Tradisi" ini lebih lanjut menjelaskan untuk menyukseskan program ini, salah satu cara yang perlu dilakukan dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk menghafal Al-Qur’an, minimal juz 30 yang disetor secara berkala kepada guru berikut tulisan surat yang dihafal tersebut.
Gerakan ini, sambung "Mas Tamam" sapaan karib Bupati Baddrut Tamam itu, sebagai bentuk komitmen Pemkab Pamekasan dalam mencetak generasi muda masa depan bangsa yang bernilai Qur'ani, serta mengimplementasikan komitmen Gerbang Salam dalam bentuk yang lebih nyata atau implementatif.
"Karena ini merupakan gerakan, maka tentu tidak ada batasanya, berbeda dengan lomba," kata Mas Tamam, saat menyampaikan sambutan dalam acara penutupan lomba hafidz Al-Qur’an yang digelar Radio Ralita FM, yakni radio milik Pemkab Pamekasan, Sabtu (1/5/2021) sore.
Jika, sambung bupati, ratusan lembaga pendidikan mulai tingkat SD hingga SMP di daerahnya sukses melaksanakan program tersebut, maka generasi muda Pamekasan yang hafal dan bisa menulis ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafalnya dengan baik dan benar, akan lebih banyak, dan pada akhirnya diharapkan menjadi nilai dan kepribadian yang membumi dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Baddrut Tamam, menghafal Al-Qur’an dan membentuk pribadi muslim yang Qur'ani harus menjadi satu kesatuan, terintegratif, sehingga kitab suci yang menjadi pegangan dan panduan hidup yang selamat bagi umat Islam itu, benar-benar bertuah dan menyejukkan.
"Jika begitu, dalam artian yang bisa baca Al-Qur’an dan hafal Al-Qur’an bisa mengimplementasikan kandungan nilai Al-Qur’an itu dalam kehidupan nyata, maka saya yakin, Pamekasan dan Indonesia secara umum akan menjadi daerah aman dan tentram," katanya.
"Dan, program seperti ini, yakni program menghafal dan bisa menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar yang tidak dibiayai oleh APBD adalah pertama di Indonesia. Kami berharap program ini sukses dan siswa atau anak didik kita bisa menjadikan Al-Qur’an sebagai gaya hidup, bukan hanya menghafal, tetapi bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya, menjelaskan.
Di Pamekasan, program menghafal dan menulis Al-Qur’an itu telah diberlakukan pada bulan suci Ramadan ini, yakni pada pelaksanaan pondok Ramadan yang digelar di tingkat SD dan SMP di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Setelah Ramadan ini program ini harus berlanjut, dan kita ingin siswa yang beragama Islam begitu lulus SMP minimal hafal Al-Qur’an juz 30. Tidak hanya hafal, akan tetapi juga bisa menulis dengan baik dan benar ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafalnya," kata Baddrut Tamam, menambahkan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan Akhmad Zaini menyambai baik gagasan bupati muda itu dan pihaknya telah mengoordinasikan hal itu dengan para kepala sekolah melalui kepala cabang dinas yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Praktiknya sebenarnya telah berjalan pada pelaksanaan pondok Ramadan kali ini, tinggal memperbaiki dan mematangkan saja, sehingga hasilnya bisa lebih baik lagi," kata Zaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya yakin program ini bisa dijalankan dan harus dijalankan meski tanpa dukungan APBD. Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional ini, harus menjadi momentum baik dalam menyukseskan program baik untuk para generasi muda bangsa ini," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam diskusi terbatas dengan sejumlah praktisi pendidikan di Pamekasan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Pamekasan, Sabtu.
Program hafalan dan belajar menulis Al-Qur’an itu untuk menciptakan generasi muda masa depan yang bernilai Qur'ani, yang tidak hanya bisa membaca dan menghafal Al-Qur’an, melainkan juga bisa menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan ejaan yang baik dan benar.
"Sebab, belum tentu orang bisa membaca Al-Qur’an itu juga bisa menulis, termasuk belum tentu juga bisa menulis apa yang dia hafal. Kita ingin kemampuan membaca, mengahafal dan menulis itu padu di anak didik kita ini," katanya.
Bupati menjelaskan program itu merupakan langkah strategis untuk membumikan Al-Qur’an di Kabupaten Pamekasan, mengingat kabupaten ini sejak dulu telah menetapkan diri sebagai kabupaten yang memiliki komitmen pada pengembangan nilai-nilai ke-Islam-an melalui Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).
Bupati muda penulis buku "Pesantren Nalar dan Tradisi" ini lebih lanjut menjelaskan untuk menyukseskan program ini, salah satu cara yang perlu dilakukan dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk menghafal Al-Qur’an, minimal juz 30 yang disetor secara berkala kepada guru berikut tulisan surat yang dihafal tersebut.
Gerakan ini, sambung "Mas Tamam" sapaan karib Bupati Baddrut Tamam itu, sebagai bentuk komitmen Pemkab Pamekasan dalam mencetak generasi muda masa depan bangsa yang bernilai Qur'ani, serta mengimplementasikan komitmen Gerbang Salam dalam bentuk yang lebih nyata atau implementatif.
"Karena ini merupakan gerakan, maka tentu tidak ada batasanya, berbeda dengan lomba," kata Mas Tamam, saat menyampaikan sambutan dalam acara penutupan lomba hafidz Al-Qur’an yang digelar Radio Ralita FM, yakni radio milik Pemkab Pamekasan, Sabtu (1/5/2021) sore.
Jika, sambung bupati, ratusan lembaga pendidikan mulai tingkat SD hingga SMP di daerahnya sukses melaksanakan program tersebut, maka generasi muda Pamekasan yang hafal dan bisa menulis ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafalnya dengan baik dan benar, akan lebih banyak, dan pada akhirnya diharapkan menjadi nilai dan kepribadian yang membumi dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Baddrut Tamam, menghafal Al-Qur’an dan membentuk pribadi muslim yang Qur'ani harus menjadi satu kesatuan, terintegratif, sehingga kitab suci yang menjadi pegangan dan panduan hidup yang selamat bagi umat Islam itu, benar-benar bertuah dan menyejukkan.
"Jika begitu, dalam artian yang bisa baca Al-Qur’an dan hafal Al-Qur’an bisa mengimplementasikan kandungan nilai Al-Qur’an itu dalam kehidupan nyata, maka saya yakin, Pamekasan dan Indonesia secara umum akan menjadi daerah aman dan tentram," katanya.
"Dan, program seperti ini, yakni program menghafal dan bisa menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar yang tidak dibiayai oleh APBD adalah pertama di Indonesia. Kami berharap program ini sukses dan siswa atau anak didik kita bisa menjadikan Al-Qur’an sebagai gaya hidup, bukan hanya menghafal, tetapi bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya, menjelaskan.
Di Pamekasan, program menghafal dan menulis Al-Qur’an itu telah diberlakukan pada bulan suci Ramadan ini, yakni pada pelaksanaan pondok Ramadan yang digelar di tingkat SD dan SMP di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Setelah Ramadan ini program ini harus berlanjut, dan kita ingin siswa yang beragama Islam begitu lulus SMP minimal hafal Al-Qur’an juz 30. Tidak hanya hafal, akan tetapi juga bisa menulis dengan baik dan benar ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafalnya," kata Baddrut Tamam, menambahkan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan Akhmad Zaini menyambai baik gagasan bupati muda itu dan pihaknya telah mengoordinasikan hal itu dengan para kepala sekolah melalui kepala cabang dinas yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Praktiknya sebenarnya telah berjalan pada pelaksanaan pondok Ramadan kali ini, tinggal memperbaiki dan mematangkan saja, sehingga hasilnya bisa lebih baik lagi," kata Zaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021