Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jatim menyalurkan beasiswa kepada 2.008 anak yang orang tua mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan telah meninggal dunia.
Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Deny Yusyulian di Surabaya Rabu mengatakan, peserta yang mengalami kecelakaan kerja meninggal dunia (MD) dan MD tersebut dengan kepesertaan minimal tiga tahun.
"Jadi total yang kami selesaikan itu jumlahnya Rp7,6 miliar untuk 2.008 anak," kata Deny di sela penyerahan simbolis di kantor Disnakertrans Jawa Timur, Rabu.
Ia merinci, sebanyak 2.008 anak tersebut masuk dalam beberapa jenjang pendidikan seperti tingkat pendidikan SD ada 758 anak, SMP sebanyak 442 anak, SMA sebanyak 451 anak dan perguruan tinggi 357 anak.
Pada kesempatan itu, Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan memberi manfaat yang luar biasa bagi keluarga pekerja itu.
"Saya berterima kasih kepada semua pengusaha semua mereka yang mengikutsertakan pegawainya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan karena ketika pekerja itu mengalami meninggal dunia, maka mereka ahli waris menerima jaminan beasiswa buat anak-anaknya," katanya.
Ia mengimbau kepada semua para pengusaha supaya memiliki hati untuk mengikutsertakan pekerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Dan saya merasa kalau program ini bisa diikuti oleh semua pegawai atau bekerja di Jawa Timur, dan hari ini secara nasional sudah dibagikan biasa yang akan diberikan kepada anak-anak mereka mulai anak yang TK SD SMP sama dengan mahasiswa," katanya.
Penyerahan klaim tersebut dilakukan sehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pada 1 April 2021.
Kementerian Ketenagakerjaan Republik lndonesia meminta BPJS Ketenagakerjaan untuk segera membayarkan manfaat beasiswa yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019.
Penyerahan dilakukan secara seremoni di 34 Provinsi di seluruh lndonesia melalui virtual.
Di wilayah DKI Jakarta, penyerahan simbolis dilakukan secara langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, bertempat di Jakarta.
Dalam penyerahan ditayangkan melalui virtual itu, Dirut BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo mengatakan, anak yang diberikan manfaat bisa meneruskan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Berdasar data ada 10.141 anak yang menerima manfaat. Berharap seluruh pihak bersinergi dalam pelaksanaan program BP Jamsostek ini," ujarnya.
Sedangkan Menaker RI, Ida Fauziah mengatakan, pendidikan harus tetap harus dimiliki, meski orang tua tidak bisa memenuhi atau mereka yang ditinggalkan orang tuanya.
"Negara hadir secara langsung meyakinkan pada orang tua dalam memberikan biaya pendidikan pada anak. Pemerintah serius pada kesejahteraan tenaga kerja termasuk keluarganya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021