Yayasan Pendidikan Islam Riyadus Sholihin di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendukung rencana pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat yang disampaikan oleh Bupati Jember terpilih Hendy Siswanto, beberapa waktu lalu.
"Kami sangat mendukung dan menyambut baik rencana Bupati Jember terpilih untuk uji coba sekolah tatap muka di Jember pada awal Maret 2021," kata Ketua Yayasan Pendidikan Islam Riyadus Sholihin Madini Farouq di Jember, Selasa.
Ia menjelaskan pendidikan itu tidak cukup hanya dengan pembelajaran melalui daring dan banyak keluhan orang tua siswa yang kesulitan membantu putra putrinya dalam menjawab soal dan tugas yang diberikan ketika pembelajaran di rumah.
"Selain itu wali murid menyampaikan kesulitan dalam mengawasi putra-putrinya yang banyak aktivitas bermain di luar rumah, sedangkan orang tuanya harus bekerja," tuturnya.
Madini juga menegaskan agar protokol kesehatan tetap diperhatikan jika uji coba pembelajaran tatap muka diterapkan di Jember pada awal Maret 2021.
"Pihak lembaga pendidikan akan memaksimalkan protokol kesehatan dan memulai kegiatan dengan berdoa agar dijauhkan dari virus corona karena tidak ada satupun yang bisa menjamin tidak tertular COVID-19, meskipun sudah ada vaksin," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, perlu dilakukan secara masif ikhtiar lahir dan batin untuk mencegah penularan COVID-19 saat pembelajaran tatap muka akan dimulai.
Ia mengatakan pemerintah daerah sudah memberikan bantuan berupa tempat cuci tangan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang ada, meskipun masih ada sekolah-sekolah swasta di desa yang belum mendapatkan fasilitas bantuan cuci tangan tersebut.
"Di lembaga pendidikan Riyadus Sholihin belum melakukan pembelajaran tatap muka karena masih menunggu instruksi dari pemerintah daerah, namun untuk siswa-siswi yang membutuhkan penanganan khusus bisa melakukan tatap muka di rumah guru," ujarnya.
Madini menjelaskan Yayasan Pendidikan Islam Riyadus Sholihin membawahi lembaga pendidikan mulai dari TK, Ml, SMP, MA dan SMK, sehingga pihaknya perlu melakukan langkah-langkah koordinasi dan antisipasi untuk mempersiapkan diri, jika memang kebijakan tersebut akan dimulai pada awal Maret 2021.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan madrasah, serta melibatkan komite sekolah yang mewakili orang tua siswa sebelum uji coba pembelajaran tatap muka dimulai," katanya.
Sebelumnya Bupati Jember terpilih Hendy Siswanto dalam acara diskusi tentang pendidikan di tengah pandemi menyampaikan akan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka secara bertahap di Kabupaten Jember pada awal Maret 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami sangat mendukung dan menyambut baik rencana Bupati Jember terpilih untuk uji coba sekolah tatap muka di Jember pada awal Maret 2021," kata Ketua Yayasan Pendidikan Islam Riyadus Sholihin Madini Farouq di Jember, Selasa.
Ia menjelaskan pendidikan itu tidak cukup hanya dengan pembelajaran melalui daring dan banyak keluhan orang tua siswa yang kesulitan membantu putra putrinya dalam menjawab soal dan tugas yang diberikan ketika pembelajaran di rumah.
"Selain itu wali murid menyampaikan kesulitan dalam mengawasi putra-putrinya yang banyak aktivitas bermain di luar rumah, sedangkan orang tuanya harus bekerja," tuturnya.
Madini juga menegaskan agar protokol kesehatan tetap diperhatikan jika uji coba pembelajaran tatap muka diterapkan di Jember pada awal Maret 2021.
"Pihak lembaga pendidikan akan memaksimalkan protokol kesehatan dan memulai kegiatan dengan berdoa agar dijauhkan dari virus corona karena tidak ada satupun yang bisa menjamin tidak tertular COVID-19, meskipun sudah ada vaksin," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, perlu dilakukan secara masif ikhtiar lahir dan batin untuk mencegah penularan COVID-19 saat pembelajaran tatap muka akan dimulai.
Ia mengatakan pemerintah daerah sudah memberikan bantuan berupa tempat cuci tangan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang ada, meskipun masih ada sekolah-sekolah swasta di desa yang belum mendapatkan fasilitas bantuan cuci tangan tersebut.
"Di lembaga pendidikan Riyadus Sholihin belum melakukan pembelajaran tatap muka karena masih menunggu instruksi dari pemerintah daerah, namun untuk siswa-siswi yang membutuhkan penanganan khusus bisa melakukan tatap muka di rumah guru," ujarnya.
Madini menjelaskan Yayasan Pendidikan Islam Riyadus Sholihin membawahi lembaga pendidikan mulai dari TK, Ml, SMP, MA dan SMK, sehingga pihaknya perlu melakukan langkah-langkah koordinasi dan antisipasi untuk mempersiapkan diri, jika memang kebijakan tersebut akan dimulai pada awal Maret 2021.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan madrasah, serta melibatkan komite sekolah yang mewakili orang tua siswa sebelum uji coba pembelajaran tatap muka dimulai," katanya.
Sebelumnya Bupati Jember terpilih Hendy Siswanto dalam acara diskusi tentang pendidikan di tengah pandemi menyampaikan akan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka secara bertahap di Kabupaten Jember pada awal Maret 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021