BPBD Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat aktivitas Gunung Raung yang terletak di antara Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, per hari ini mulai menurun aktivitas vulkaniknya maupun gempa tremor.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 21 Januari 2021 menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Raung dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (Waspada), setelah hasil evaluasi dan pemantauan visual serta instrumental menunjukkan adanya gejala kenaikan aktivitas pada gunung api itu.
"Terkait aktivitas Gunung Raung, per hari ini sangat jauh menurun, mulai gempa tremor dan aktivitas vulkanik. Bahkan, kilatan api atau pantulan api dari puncak kawah juga tidak terlihat," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam di Banyuwangi, Jumat.
Selama mendampingi Bupati Abdullah Azwar Anas melakukan peninjauan ke Pos Pengamatan Gunung Raung Api Raung di Kecamatan Songgon, lanjut dia, aktivitas Gunung Raung menurun, bila dibandingkan beebrapa hari sebelumnya.
Kata Eka, selama di pos pengamatan gunung api itu, juga tidak dirasakan atau terdengar gemuruh dari Gunung Raung, yang sebelumnya sempat bergemuruh saat aktivitas gunung meningkat.
"Tadi, selama di sana kami tidak mendengar ataupun merasakan gemuruh dari aktivitas Gunung Raung. Namun demikian, bukan berarti bahwa memungkinkan selamanya berkurang aktivitasnya, karena aktivitas gunung api sifatnya dinamis, bisa saja besok naik lagi aktivitasnya," tuturnya.
Sebelumnya, pada Rabu (20/1) Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi, dan selanjutnya pada Kamis (21/1), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Raung dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (Waspada) hingga hari ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 21 Januari 2021 menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Raung dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (Waspada), setelah hasil evaluasi dan pemantauan visual serta instrumental menunjukkan adanya gejala kenaikan aktivitas pada gunung api itu.
"Terkait aktivitas Gunung Raung, per hari ini sangat jauh menurun, mulai gempa tremor dan aktivitas vulkanik. Bahkan, kilatan api atau pantulan api dari puncak kawah juga tidak terlihat," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam di Banyuwangi, Jumat.
Selama mendampingi Bupati Abdullah Azwar Anas melakukan peninjauan ke Pos Pengamatan Gunung Raung Api Raung di Kecamatan Songgon, lanjut dia, aktivitas Gunung Raung menurun, bila dibandingkan beebrapa hari sebelumnya.
Kata Eka, selama di pos pengamatan gunung api itu, juga tidak dirasakan atau terdengar gemuruh dari Gunung Raung, yang sebelumnya sempat bergemuruh saat aktivitas gunung meningkat.
"Tadi, selama di sana kami tidak mendengar ataupun merasakan gemuruh dari aktivitas Gunung Raung. Namun demikian, bukan berarti bahwa memungkinkan selamanya berkurang aktivitasnya, karena aktivitas gunung api sifatnya dinamis, bisa saja besok naik lagi aktivitasnya," tuturnya.
Sebelumnya, pada Rabu (20/1) Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi, dan selanjutnya pada Kamis (21/1), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Raung dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (Waspada) hingga hari ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021