Pemerintah Kota Malang berupaya untuk masuk dalam zona hijau penyebaran virus corona atau COVID-19 dengan mengoptimalkan dan memperkuat langkah pelacakan kepada warga yang memiliki potensi tinggi tertular virus mematikan tersebut.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menyakini bahwa warga Kota Malang, Jawa Timur, memiliki keinginan untuk bisa beraktivitas secara normal, khususnya pada sektor pendidikan dan pariwisata yang menjadi landasan perekonomian wilayah tersebut.

"Untuk mampu masuk menjadi zona hijau, sangat tergantung pada kedisiplinan dan kesungguhan kita untuk membendung penyebaran COVID-19. Mari kita disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Sofyan Edi, di Kota Malang, Kamis.

Ia menjelaskan, salah satu upaya Pemerintah Kota Malang untuk masuk dalam zona hijau penyebaran COVID-19 tersebut adalah dengan memperkuat pelacakan terhadap warga yang memiliki potensi tinggi tertular corona.

Pelacakan tersebut akan dilakukan dengan rasio 1:30, yang berarti bahwa dari satu orang konfirmasi positif corona atau COVID-19 akan dilakukan pelacakan terhadap 30 orang lainnya, yang berstatus kontak erat.

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Malang saat ini masih berada dalam zona merah penyebaran COVID-19. Di wilayah tersebut, penyebaran tercatat mengalami peningkatan usai pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Mei 2020.

Sofyan Edi menjelaskan jika nanti Kota Malang bisa masuk dalam zona hijau penyebaran COVID-19, sektor pendidikan dan pariwisata Kota Malang diharapkan bisa kembali bergerak secara optimal.

Menurut Sofyan Edi, untuk mencapai status zona hijau tersebut, masyarakat diimbau untuk terus mengikuti anjuran pemerintah dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, khususnya pada saat beraktivitas di luar rumah.

"Kedua sektor itu bisa kembali bergerak, apabila kita semua mampu memenuhi syarat, yakni menjadikan kota Malang menjadi zona hijau," kata Sofyan Edi.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur tercatat virus corona paling banyak menjangkiti warga Kota Malang yang berusia antara 40-49 tahun, atau mencapai 23 persen dari total kasus yang ada di wilayah tersebut.

Kemudian, lanjut Sofyan Edi, kelompok masyarakat berusia 50 tahun ke atas mencapai 22 persen dari total kasus. Di Kota Malang, tercatat ada 212 pasien positif COVID-19, dengan rincian 57 orang dinyatakan sembuh, 16 orang meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

"Saya mengimbau bagi warga untuk terus memperhatikan protokol kesehatan, di antaranya tertib menggunakan masker. Selalu waspada, tidak boleh lengah, dan tetap jaga kesehatan," kata Sofyan Edi.

Saat ini, Kota Malang bersama Kota Batu dan Kabupaten Malang memasuki masa transisi menuju kondisi normal baru setelah melaksanakan PSBB yang diakhiri pada 30 Mei 2020.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020