Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pemprov Jawa Timur, mencatat dari sekitar 5.400 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jatim, baru  431 BUMDes atau 10 persen yang berkembang dan maju.

."Oleh karena itu, pemerintah masih memiliki PR (pekerjaan rumah) untuk terus memajukan BUMDes ke depan," kata
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemprov Jawa Timur, Moh Yasin di Situbondo, Sabtu.

Moh Yasin saat ditemui usai pembukaan Pameran Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-16 dan Hari Kesatuan Gerak PKK KE-47 tahun 2019 di Situbondo, menyebutkan, dari  7.724 desa di Jawa Timur baru ada 5.400 desa yang sudah memiliki BUMDes.

 Dari jumlah BUMDes itu, lanjutnya,  baru 431 BUMDes yang sudah maju dan berkembang.

Pemerintah Provinsi Jatim, katanya, menginginkan keberadaan BUMDes tersebut akan menjadi daya ungkit kemajuan perekonomian di desa.

"Maka dari itu, Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) membuat klinik BUMDes untuk mendorong  meningkatkan kompetensi BUMDes yang sudah ada," ujarnya.

Yasin menjelaskan, dari 431 BUMDes yang sudah maju dan berkembang, sebagian telah mendapat penghargaan secara nasional, dan unit usahanya siap sudah bersiang, selain itu juga sudah berkontribusi terhadap pendapatan asli desa.

Ia mencontohkan, BUMDes yang telah mendapatkan penghargaan secara nasional salah satunya BUMDes Pujon Kidul, Malang. BUMDes Pujon Kidul sudah meraup penghasilan sekitar Rp9 miliar pada tahun 2018  dan menyumbang Pendapatan Asli Desa Rp1,3 miliar. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019