Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, berinisiatif menggubah dan mengalihfungsikan ruangan untuk kantor bupati menjadi smart centre, semacam kantor pusat pelayanan masyarakat berbasis data dan informasi dalam balutan teknologi informasi.

"Kalau menurut saya, saya tidak perlu kantor yang nyaman dan saya bisa nyaman bila pelayanan publik itu angkanya baik," ujar Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin saat meninjau langsung penataan smart centre di kompleks pendopo Kabupaten Trenggalek, Senin.

Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa dengan mudah mengakses informasi dan data yang akurat dengan smart center.

Bagi saya, lanjut Arifin, lebih baik saya tidak punya kantor, namun masyarakat bisa puas terhadap kinerja pemerintah.

"Mungkin ruang kerja ini akan lebih bermanfaat bila digunakan untuk smart center," ujarnya.

Dengan begitu, lanjut dia, berbagai data yang dibutuhkan seperti kependudukan, antropologi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, kemiskinan dan data yang lainnya akan ada di sini.

Dengan begitu masyarakat bisa dengan mudah mengakses data yang up to date.

Dengan mengikuti perkembangan yang ada, lanjut Arifin, maka masyarakat diharapkan bisa tahu apa yang dilakukan oleh pemerintah, tahu progres kinerja pemerintah. Tidak seperti yang sekarang tidak terukur dan mau mengakses apa-apa sulit.

"Kita inginnya Smart Center ini bisa menjadi satu dashboard tunggal Pemerintah Kabupaten Trenggalek, di mana nanti bukan hanya pemerintah, namun juga masyarakat bisa mengakses dan khusus untuk di smart center-nya ini akan ada data-data khusus yang selalu update ketika terjadi peristiwa yang harus memerlukan penanganan," katanya.

Smart centre ini yang harus bisa memberikan rekomendasi untuk keputusan bupati.

Contoh di sini ada up date data kemiskinan, ketika ada muncul kenaikan berarti perlu ada kebijakan yang perlu diselaraskan. "Selain itu, ada juga laporan pengaduan, berarti di situ kita juga harus masuk."

"Nanti yang duduk di smart center inilah yang nanti bisa memberikan semacam warning sistem-nya," kata dia.

Selain itu, karena di dashboard banyak aplikasi yang bisa memantau segala macam program kebijakan pemerintah yang ini nanti bisa diakses oleh masyarakat secara umum.

"Tadi saya mencoba melihat kelengkapan dan mengecek beberapa yang ada dan akhirnya menjadi tahu di tempat ini diperlukan tambahan daya, karena tadi listrik padam," tuturnya.

Ada juga beberapa OPD yang belum 100 persen daring. "Nanti kami ingin mencoba rapat di sini meskipun semuanya belum selesai, untuk menyaksikan pembangunan smart center ini nanti bisa berjalan lancar," ucapnya, berharap.

Di ruangan yang sama, kata Arifin, dia bersama bisa melakukan rapat dengan tele conference, sehingga dalam satu waktu sudah bisa melakukan rapat bersama dengan lebih efisien.

Bupati Trenggalek ini akan segera me-launching smart center ini, "Harus segera di-launching, tidak boleh lebih dari tahun ini karena anggarannya sekarang. Makanya tadi saya meninjau langsung," katanya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Kadis Kominfo Kabupaten Trenggalek, Edif Hayunan Siswanto menambahkan, bahwa dengan adanya dasboard smart centre, maka semua OPD yang mempunyai data yang bisa diakses oleh masyarakat melalui fitur layanan yang ada di dashboard ini.

Selain itu, juga ada fitur-fitur untuk masyarakat terkait dengan potensi yang ada di Kabupaten Trenggalek, baik itu potensi terkait pariwisata, peluang investasi dan yang tidak kalah menariknya fitur mengenai pelayanan.

Edif menegaskan data yang masuk sudah mencapai angka 60 persen tinggal menyisakan data yang bersifat daring.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019