Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan rencana pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) garam di Pamekasan, Madura, Jatim saat ini masih menunggu investor yang masuk, setelah bupati Pamekasan menyiapkan lahan untuk lokasi tersebut.

"Kalau tahapan KEK garam memang sudah masuk ke Kemenko Ekonomi, dan Pak Menko sudah datang ke Pamekasan. Saat ini yang ditunggu adalah masuknya investor yang kuat," kata Gubernur Khofifah usai menghadiri "cangkrukan" Forkopimda Jatim bersama petani garam di salah satu hotel di Sidoarjo, Rabu malam.

Ia mengatakan, Pulau Madura bakal dijadikan sebagai KEK khusus garam mengingat pulau tersebut merupakan penghasil garam yang bagus.

"Dengan adanya kawasan ekonomi khusus tersebut, maka akan memberikan nilai tambah, terutama untuk petani garam," katanya.

Baca juga: Pemerintah dorong Pamekasan jadi sentra pengembangan garam industri
 
Petani memanen garam di Desa Bunder, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (8/10/2019). Realisasi produksi garam per 30 September 2019 mencapai 1.407.637 ton yang terdiri dari produksi garam rakyat sebesar 1.171.492 ton dan produksi PT Garam 236.145 ton. Sementara sisa stok garam tahun 2018 sebesar 148.477 ton. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/aww.


Gubernur Khofifah mengatakan, jika kawasan ekonomi itu terbentuk maka yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah adalah membantu menyiapkan infrastruktur, seperti jalan, listrik, dan air.

"Kalau ada KEK maka perizinan satu titik, tidak melewati berbagai instansi kabupaten kota atau pusat karena semuanya terintegrasi di kawasan itu," katanya.

Menurut dia, KEK akan memberikan jawaban strategis bagaimana hilirisasi garam petani garam atau menyiapkan industri substitusinya.

Baca juga: Produksi garam di Pamekasan sudah mencapai 125 ribu ton

"Sampai hari ini, bahan infus masih impor di mana salah satu komponennya garam. Yang diusahakan bagaimana garam bisa dijadikan bahan bahan dari infus, bagaimana garam menjadi bahan baku industri lainnya," katanya.

Ia mengatakan, jika KEK itu dibentuk, maka ada sentralisasi, sehingga warga Madura yang nantinya menjadi "komandan" karena sumber daya manusia sudah mumpuni.

"Saat ini, sebagai upaya menuju KEK itu sudah ada SMK garam di Madura," katanya.

Amirin, salah satu petani garam asal Madura, menyambut baik rencana tersebut supaya petani garam bisa lebih sejahtera. "Kami sangat mendukung langkah itu asalkan para petani itu bisa lebih sejahtera," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019