Bangkalan (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) se-Madura menggelar rapat koordinasi di Kabupaten Bangkalan, membahas bahaya tumpahan air garam di sepanjang jalan nasional di Madura yang sering membahayakan pengendara kendaraan bermotor melintas.
"Ini kami lakukan, karena kalau dibiarkan tumpahan air garam di jalan raya itu akan banyak memakan korban," ujar Kepala Dishub Pemkab Bangkalan Muawi Arifin di Bangkalan, Madura, Jumat.
Menurutnya, air garam di jalan raya berasal dari tumpahan truk pengangkut garam dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan sebagian Bangkalan.
"Karena itu koordinasi antar Dinas Perhubungan dari empat kabupaten di Madura penting dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut," kata Muawi Arifin.
Ia menjelaskan rapat koordinasi Dishub se-Madura ini untuk mempertegas pelaksanaan aturan tentang angkutan barang agar diperhatikan, supaya tidak membahayakan pengendara lain.
Menurut Muawi, jalan nasional penghubung Pulau Madura yang banyak tumpahan air garam hingga menyebabkan jalan raya licin adalah di Jalan Tanah Merah, Bangkalan. Puluhan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat mengalami kecelakaan akibat tumpahan air garam tersebut dalam sebulan terakhir ini.
"Karena air garam yang tercecer dari truk pengangkut garam tersebut dicampur solar. Tujuannya agar truk tidak keropos," ucap dia.
Selain melibatkan Dishub se-Madura, pertemuan itu juga dihadiri perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) se-Madura dan satuan lalu lintas dari Polres Bangkalan.
Muawi menuturkan pertemuan antar Dishub se-Madura itu digelar pada Kamis (14/9) dan dilanjutkan dengan menggelar operasi gabungan di jalur nasional di Kabupaten Bangkalan.
Titik tekan operasi merujuk kepada ketentuan perundang-undangan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2019 tentang Penggunaan Mobil Angkutan, yakni harus sesuai dengan spesifikasi dan peruntukan.
"Aturan itu dimaksudkan agar kendaraan angkut yang digunakan sesuai keselamatan, kami sudah mengeluarkan imbauan secara terbuka, agar pengusaha garam menggunakan jasa angkut yang sesuai spesifikasi. Jika tidak bisa menggunakan mobil milik sendiri, maka harus bekerja sama dengan jasa angkutan yang resmi," kata Muawi.
Hadir dalam rakor tersebut Kanit Laka Lantas Polres Bangkalan Iptu Wiwit Heru. Ia mengatakan akan menindak tegas pengguna angkutan barang yang tidak sesuai keselamatan pengendara dan membahayakan pengendara lain.
"Sesuai kesepakatan perwakilan instansi yang hadir langsung melakukan operasi, mengecek secara langsung pada kendaraan yang lewat. Yang tidak sesuai kami tindak," tutur dia.
Sanksi yang disiapkan, berupa tindak pelanggaran (tilang) hingga larangan perjalanan bagi kendaraan yang barang angkutan berceceran dan membahayakan.